Gaza, MINA – Sumber medis di Jalur Gaza mengungkapkan bahwa sebanyak 41% pasien gagal ginjal telah meninggal dunia sejak dimulainya perang akibat layanan medis dialisis atau cuci darah lumpuh.
Angka kematian tinggi ini terutama disebabkan oleh ketidakmampuan pasien untuk mengakses perawatan dialisis (cuci darah) yang menyelamatkan nyawa serta hancurnya infrastruktur medis vital di wilayah tersebut, demikian dilansir WAFA, Selasa (3/6).
Menurut keterangan para tenaga medis, militer Israel telah menghancurkan Pusat Dialisis Noura Al-Kaabi di Gaza Utara, salah satu dari sedikit fasilitas khusus yang menyediakan layanan dialisis bagi pasien dengan gagal ginjal.
“Penghancuran pusat ini merupakan pukulan yang sangat berat bagi sistem kesehatan,” kata salah satu sumber medis yang tidak disebutkan namanya.
Baca Juga: Polisi Israel Cegah Ribuan Jamaah Hadiri Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa
Ia juga memperingatkan tentang konsekuensi yang mengerikan bagi pasien yang tersisa.
“Ini adalah bencana dengan dampak yang belum bisa sepenuhnya kita pahami saat ini,” tambah sumber itu. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Larang Warga Shalat Jumat di Masjid Ibrahimi