Davos, Swiss, 13 Rabi’ul Akhir 1437/23 Januari 2016 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan harapan untuk bisa menormalisasi hubungan dengan Turki.
Ia mengklaim sedang dalam pembicaraan dengan Turki mengenai upaya pemulihan hubungan, Hurriyet Daily News melapokan, Jumat (22/1) waktu setempat, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Berbicara kepada Anadolu Agency di sela-sela pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Netanyahu mengatakan, “Kami berbicara dengan mereka (pejabat Turki), dan mereka berbicara dengan kami dan jika kita berhasil, itu akan baik bagi dua negara ini.”
Ketika menanggapi pertanyaan tentang apakah ia berharap hubungan sebaiknya dikembalikan ke jalurnya, PM Netanyahu mengatakan, “Kami selalu berharap.”
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Hubungan antara Israel dan Turki telah memburuk sejak 31 Mei 2010, ketika tentara Israel menyerang armada kemanusiaan, sebagian besar aktivis Turki, menewaskan 10 orang di atas kapal Mavi Marmara, yang terbesar dari enam kapal yang membawa bantuan ke Jalur Gaza.
Lebih dari lima tahun kemudian, Turki dan Israel telah memulai pembicaraan untuk menormalkan hubungan, seperti dikonfirmasi sumber-sumber diplomatik Turki bulan lalu.
Dalam rangka memulihkan hubungan, Turki telah menuntut permintaan maaf dari Israel, kompensasi untuk keluarga korban yang tewas dalam serangan, dan pengangkatan blokade atas Gaza yang telah berlangsung selama delapan tahun.
Juru bicara kepresidenan Turki, İbrahim Kalin, saat konferensi pers akhir Desember 2015, menegaskan Turki akan berusaha untuk menerima uluran tangan Israel jika ketiga syarat tersebut dipenuhi dan dipatuhi oleh ‘Negeri Yahudi’.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pada awal Januari, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki dan Israel adalah dua negara di Timur Tengah yang saling membutuhkan.
“Israel sangat membutuhkan sebuah negara seperti Turki di kawasan ini. Kita harus mengakui bahwa kita juga perlu Israel,” ujar Erdogan ketika kembali dari perjalanan resmi ke Arab Saudi. (P022/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina