Aktivis Perdamaian Afganistan Aksi Jalan Tanpa Alas Kaki

, MINA – Para aktivis perdamaian Afghanistan yang juga para anggota gerakan Helmand Peace yang bersejarah di negara tersebut pada Jumat (10/8), memulai dari Ibu Kota Kabul ke provinsi Balkh utara sebagai untuk mendorong pihak-pihak yang bertikai segera mengakhiri perang yang masih terus berkecamuk.

Anggota Helmand Peace March, Watan Dost mengatakan, kepada Anadolu Agency yang dikutip MINA, para pengunjuk rasa akan menempuh sekitar 550 km dan akan memakan waktu sekitar dua bulan sebelum akhirnya tiba di Balkh.

“Ini adalah gerakan para petani, anak-anak yatim dan orang miskin yang telah banyak menderita selama tahun-tahun peperangan penuh pertumpahan darah ini. Permintaan kami hanyalah mengakhiri perang, dan dengan pesan ini kami akan melakukan perjalanan ke Mazar-e- Sharif,” kata Dost.

Pawai perdamaian dari provinsi Helmand ini berkembang dari sebuah aksi protes usai seorang pembom bunuh diri menewaskan puluhan warga sipil yang kembali ke rumah setelah menonton pertandingan gulat lokal di ibu kota provinsi Lashkargah pada bulan Maret lalu.

Ketika aksi mogok makan yang mereka lakukan sambil menyerukan gencatan senjata di negara itu gagal, para aktivis perdamaian bersepakat untuk melanjutkan aksi dengan sesuatu yang tak terbayangkan yakni berjalan sejauh 700 km ke Kabul di bawah terik matahari di jalan raya yang berbahaya.

“Kami sama sekali tidak punya harapan yang besar, tidak takut dan tidak mengharapkan dukungan dari siapa pun. Tapi, kami sangat ingin mengirim pesan perdamaian dan berbagi penderitaan yang menyakitkan dari begitu banyak korban perang. Ibu, saudara perempuan dan saudara laki-laki, yang telah merindukan akhir dari pertumpahan darah ini untuk selamanya,” kata Iqbal Khyber, seorang pemimpin dari Helmand Peace March kepada Anadolu Agency.

Setibanya di Kabul pada bulan Juni, para demonstran disambut oleh Presiden Mohammad Ashraf Ghani. “Saya siap untuk duduk bersama mereka [kepemimpinan Taliban] di padang pasir, di gunung-gunung di masjid, di manapun mereka inginkan,” kata dia.

Menyebut pemimpin Taliban sebagai ‘Mawlawi’ sarjana agama Hibatullah Akhundzada, Ghani mengundang pemimpin pemberontak itu untuk datang menemuinya demi perdamaian.

Selama berada di Kabul, para aktivis perdamaian ini menggelar kamp di depan kedutaan besar Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Iran, Pakistan, Uni Eropa, serta Organisasi Konferensi Islam untuk mendesak mereka agar ambil bagian dalam mengakhiri perang di Afghanistan. (T/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.