Kemlu Jabarkan Alasan Kunjungan Raja Saudi Ke Indonesia Bersejarah

Raja Salman bin Abdulaziz. (Foto: SPA)

Jakarta, 26 Jumadil Awwal 1438/23 Februari 2017 (MINA) – Kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia yang direncanakan pada 1 – 9 Maret 2017, Kementerian Luar Negeri RI menyebutnya bersejarah, karena terakhir kali Raja Arab Saudi datang ke negara ini sekitar 40 tahun lalu.

“Kunjungan nanti adalah kunjungan yang bersejarah, karena kunjungan terakhir Raja Saudi ke Indonesia pada waktu itu sekitar tahun 70-an,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Arrmanatha Nasir  kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/2).

Pria yang akrab disapa dengan panggilan Tata tersebut mengatakan, pada 1 – 4 Maret, Raja akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan tanggal 5 – 9 akan menghabiskan waktunya di Bali.

Baca Juga:  Ketua PWI DKI Jakarta Siapkan Pakta Integritas Kepengurusan 2023-2029

Dia menambahkan, Jokowi akan menjemput Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dan langsung menuju ke Istana Bogor untuk membahas sejumlah rencana kerja sama yang akan dilakukan kedua negara.

Menurutnya, meski demikian, kerja sama antara Indonesia dengan Arab Saudi dua tahun terakhir ini sangat intens, terlihat dari Jokowi dan Menlu Retno Marsudi serta beberapa pejabat negara yang melakukan kunjungan ke Arab Saudi, termasuk Menteri Luar Negeri dan Majelis Suro Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia.

Tata mengungkapkan bahwa pertemuan nanti bisa menjadi puncak dari momentum baik kerja sama kedua negara.

Raja Salman juga direncanakan akan melakukan pidato di Gedung DPR RI dan akan menerima kunjungan kehormatan dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Selain membahas kerjasama bilateral, ia juga akan berkunjung ke Masjid Istiqlal dan melihat bagaimana keragaman agama, serta bertemu dengan beberapa pengusaha Arab yang ada di Indonesia.

Baca Juga:  Banjir di Kabupaten Malinau Kaltara, 80 KK Terdampak

Tata juga menjelaskan, beberapa point kerja sama bilateral kedua negara di antaranya adalah mengenai kebudayaan, kesehatan, Islam dan wakaf yakni mempromosikan Islam moderat dengan melakukan pertukaran ulama, dan masih ada beberapa MoU yang masih dirancang.

“Kita harap hubungan kerja sama akan terus meningkat, Arab Saudi juga ada minat untuk investasi membangun infrastruktur yang ada di Indonesia seperti pembangunan jalan, penyediaan air bersih, perumahan, dan sebagainya,” tutupnya. (L/R08/RE1/RI-1)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: habibi

Editor: Rudi Hendrik