Banda Aceh, MINA – Penceramah kondang KH Abdullah Gymnastiar yang lebih dikenal Aa Gym mengajak semua warga Aceh untuk menjadikan musibah tsunami 20 tahun yang lalu sebagai pelajara spiritual sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Aa Gym menyampaikan taushyiah pada peringatan 20 tahun tsunami Aceh yang dipusatkan di Halaman Masjid Raya Baiturrahman,Banda Aceh, Kamis (26/12).
“Bencana ini adalah bagian dari takdir Allah. Kita harus tawakal, bersyukur, dan menjadikan ujian ini sebagai jalan mendekatkan diri kepada-Nya,” ujar Aa Gym.
Aa memberikan pencerahan kepada ribuan masyarakat yang hadir di Halaman Masjid Raya. Aa Gym mengingatkan seluruh jamaah untuk melihat setiap kejadian hidup sebagai ujian dari Allah.
Baca Juga: BPBD Jakarta Lakukan Modifikasi Cuaca, Antisipasi Curah Hujan Tinggi
”Semua kita yang hadir hari ini sedang menunggu kematian. Mereka yang meninggal dalam musibah tsunami karena memang waktunya telah tiba. Dengan ujian, Allah menggugurkan dosa-dosa,” ujarnya.
Aa Gym juga menekankan pentingnya bersyukur dan berprasangka baik kepada Allah.
“Kita ini hamba Allah, setiap takdir-Nya itu baik. Boleh jadi kita tidak suka, padahal itu baik menurut Allah. Sebaliknya, boleh jadi kita suka, padahal itu tidak baik. Berbaik sangkalah kepada Allah walaupun yang diberikan tidak sesuai keinginan kita.
“Di balik setiap kejadian, ada hikmah yang dapat kita ambil, asal kita bersabar,” tambahnya.
Baca Juga: Kenang Tsunami Aceh Sirene Berbunyi Tiga Menit
Beliau juga mengingatkan ciri-ciri orang bertakwa. Di mana orang bertakwa adalah mereka yang menahan amarah, saling memaafkan, dan Allah sangat mencintai orang yang melakukan kebaikan.
“Bersyukur adalah kunci kebahagiaan. Semua nikmat itu milik Allah dan datang dari-Nya,” ujar Aa Gym.
Tausyiah Aa Gym juga diwarnai gelak tawa saat Ia menyampaikan beberapa contoh peristiwa unik harian tentang sabar dan ketentuan Allah atas manusia.
Ribuan masyarakat Aceh menghadiri peringatan 20 tahun tsunami, suasana di Banda Aceh sejak Kamis pagi terpantau lenggang. Warga banyak menghadiri acara zikir dan doa di masjid-masjid. Aktivitas nelayan juga dihentikan sebagai bagian dari aturan Panglima Laot Aceh sejak tragedi tsunami menghantam Aceh. []
Baca Juga: Peringati 20 Tahun Tsunami, Nelayan Aceh tak Melaut
Mi’raj News Agency (MINA)