Jakarta, 17 Jumadil Awwal 1436/9 Maret 2015 (MINA) – KH Abdullah Gymnastiar mengatakan, Tindakan kejahatan pembegalan itu dilakukan oleh orang-orang yang yakin kadar keimanannya kurang.
Menyikapi itu, jika hanya bisa mencela tidak dapat memberi penyelesaikan, maka dengan upaya preventif melalui pencegahan yang dimulai dari diri sendiri.
“Kita harus berperan dalam membantu pencegah aksi begal terutama pelakunya, agar adik-adik kita dapat lebih menyikapi hidup secara positif dan tidak mengambil jalan pintas,” kata mubaligh yang akrab disebut dengan Aa Gym kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Masjid Istiqlal. Jakarta, Ahad (8/3).
Menurutnya, di antara kita hendaknya saling membantu dan mencegah tindakan anarkis masyarakat terhadap tindakan main hakim sendiri. Mencegah aksi kejahatan tersebut dimulai dari tokoh masyarakat, ulama dan para pendidik dengan mengaktifkan majelis ta’lim dan aksi kejahatan pembegalan tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. imbuh Aa Gym.
Baca Juga: Menag Wacanakan Pramuka Wajib di Madrasah dan Pesantren
Melihat pelaku begal yang dihakimi, lalu dibakar warga beberapa waktu lalu, menurut pimpinan pondok pesantren Daarut Tauhid ini, bahwa tindakan tersebut memperlihatkan masyarakat yang telah jauh dari agama. Ini menjadi tantangan besar untuk para dai dan pendidik.
“Selain itu, peristiwa tersebut juga memperlihatkan ketidakpercayaan masyarakat pada pihak dan lembaga kepolisian,” kata Aa Gym.
Aa Gym mengharapkan, para dai tidak hanya mampu memberikan ceramah, namun memberikan solusi yang realistis. Para da’i juga harus bisa mendengar keluh-kesah remaja dengan empati dan simpati.
“Peran ulama dan pendidik harus mampu memberikan pendampingan, pendektan, dan solusi yang tepat agar pesan-pesan mereka bisa diterima remaja,” tegas Aa Gym. (L/P002/R11).
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Al-Qur’an Dikencingi Tentara Israel, Kita tidak Boleh Diam!
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)