Bogota, MINA – Pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, berjanji untuk tidak dibungkam oleh sanksi yang dijatuhkan oleh AS pekan lalu.
Ia mendukung konferensi 30 negara yang diselenggarakan oleh Kelompok Den Haag di Bogota, Kolombia, yang bertujuan mengakhiri pendudukan Israel atas Palestina, dan menyebutnya sebagai “perkembangan politik paling signifikan dalam 20 bulan terakhir.”
Albanese menjadi pembicara pada pertemuan tersebut, yang akan berlangsung selama dua hari sejak Selasa (15/7), menggambarkannya sebagai momen kritis bagi rakyat Palestina dan Israel.
Kelompok Den Haag, yang awalnya dibentuk oleh Afrika Selatan dan Kolombia, telah berkembang hingga mencakup Aljazair, Brasil, Indonesia, Qatar, dan Spanyol.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Lakukan 532 Pelanggaran HAM Selama Juni
Presiden Kolombia Gustavo Petro, yang menjadi tuan rumah acara tersebut, menyatakan bahwa dunia sedang bertransisi dari kecaman menjadi aksi kolektif melawan agresi militer Israel.
Konferensi ini juga dihadiri oleh perwakilan Tiongkok, Spanyol, Qatar, dan negara-negara lain, dan berupaya mengambil langkah-langkah praktis untuk mendukung mosi Majelis Umum PBB yang mengamanatkan langkah-langkah untuk mengakhiri pendudukan ilegal Israel.
Albanese bertekad untuk melawan apa yang ia anggap sebagai upaya bermotif politik untuk menekan pekerjaannya. Hal ini menanggapi klaim Departemen Luar Negeri AS bahwa sanksi AS merupakan respons atas “dukungan memalukan” yang dilakukannya terhadap tindakan ICC yang menargetkan AS dan Israel.
“Serangan-serangan ini tidak boleh dianggap sebagai serangan terhadap saya secara pribadi. Ini adalah peringatan bagi siapa pun yang berani membela keadilan dan kebebasan internasional,” ujarnya.
Baca Juga: Demonstrasi Besar-besaran Berlangsung di Argentina untuk Dukung Palestina
“Namun, kita tidak boleh dibungkam, dan saya tahu saya tidak sendirian. Ini bukan tentang saya atau individu lain, melainkan tentang keadilan bagi rakyat Palestina di titik paling kritis dalam sejarah mereka,” tegasnya.
Pada konferensi Grup Den Haag sebelumnya pada Januari 2024, sembilan negara berkomitmen untuk menegakkan langkah-langkah sementara ICJ. Ini termasuk tindakan seperti embargo senjata dan pencegahan pengiriman militer ke Israel agar tidak berlabuh di pelabuhan mereka. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Freedom Flotilla Berangkatkan Kapal Handala dari Italia Menuju Gaza