Al-Jir, 30 Shafar 1436/23 Desember 2014 (MINA) – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, Selasa, mengancam akan menghentikan seluruh kesepakatan dengan Israel jika resolusi pengakhiran masa penjajahan entitas Zionis itu atas wilayah Palestina yang diajukan ke Dewan Keamanan (DK) PBB ditolak.
Pernyataan tersebut datang di saat konferensi pers di Ibukota Al-Jazair, Al-Jir, yang diselenggarakan pada hari terakhir kunjungan Abbas selama tiga hari ke negara itu.
“Kami umumkan dari sini, di Al-Jazair. Jika resolusi Arab Palestina yang diajukan ke DK PBB untuk mengakhiri masa penjajahan tidak direstui, maka kami terpaksa akan mengambil langkah politik tegas dengan segala risikonya,” kata Abbas.
Dalam konferensi pers tersebut, Abbas didampingi Menteri Luar Negeri Al-Jazair, Ramtane lamamra, juga Abdul Qadir bin Saleh, Kepala DPR Al-Jazair, demikian laporan media lokal yang dikutip Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Abbas menegaskan jika resolusi itu gagal, maka Palestina akan menghentikan segala kesepakatan dengan pemerintah Israel.
“Kami akan tuntut mereka menanggung seluruh tanggung jawab karena telah menjadi negara penjajah,” tegas Abbas.
Mahmoud Abbas menyatakan bahwa pihaknya sedang mendesain untuk mengembalikan hak-hak rakyat Palestina, di antaranya adalah hak kembali ke tanah air dan hak kebebasan seluruh tahanan Palestina dari penjara-penjara Zionis Israel.
Dia juga menyatakan tidak akan pernah menyerah atas siasat dominasi dan tirani penjajah dan optimis jika negara Palestina merdeka segera terwujud dengan ibukotanya Kota Al-Quds sebagaimana kehendak rakyatnya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Karena bagaimana pun mentari kebebasan akan segera terbit dan negara Palestina dengan ibu kotanya Al-Quds akan berdiri tegak,” katanya.
Abbas menjelaskan isu Palestina adalah kunci perdamaian atas peperangan yang terjadi di Timur Tengah serta kunci dasar untuk menjaga keamanan dan perdamaian di kawasan itu.
Sebelumnya, pihak pemerintah Yordania, mewakili kumpulan negara-negara Arab pada Rabu (17/12) sore lalu telah menyerahkan rancangan resolusi ke DK PBB yang berisikan pengakhiran masa penjajahan Israel atas batas tanah Palestina tahun 1967 pada tahun 2017 mendatang. (L/K02/R05)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)