Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdurrahkman: Pancasila Titik Temu Kalangan Islam Dan Nasionalis 

Widi Kusnadi - Senin, 17 Agustus 2020 - 16:35 WIB

Senin, 17 Agustus 2020 - 16:35 WIB

3 Views

Jakarta, MINA- Ketua Departemen Sejarah Universitas Indonesia Dr. Abdurrahkman mengatakan, Indonesia ini ditemukan pada pada satu titik temu antara kalangan Islam dan Nasionalis yaitu Pancasila.

Hal itu, disampkannya dalam acara Kajian Serial Kebangsaan dalam Live streaming iDream tv, dengan tema “Menuju Kemerdekaan Indonesia Antara Perbedaan Konsensus,” Senin (17/8).

Acara itu diadakan dalam rangka napak tilas dan refleksi perjuangan umat Islam dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan.

Dr. Abdulrahkman mengatakan, perbedaan menjadi sebuah konsensus. “Ada suatu benturan, ada suatu kebersamaan tapi  akhirnya membawa suatu konsensus yang membentuk Indonesia.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Dalam konsensus di sini masih terjadi suatu perbedaan, akhirnya mendapat kesepakatan yang terjadi dalam sebuah Piagam Jakarta.

Pidato Soekarno yang menjadi dasar dalam proses perumusan Piagam Jakarta, ungkapnya, di mana Soekarno mengambil inisiatif untuk menyelesaikan dengan segera dan mengumpulkan BPUPK untuk menyelesaikan masukan-masukan yang ada dalam BPUPK, menjadi sebuah rumusan yang terjadi pada 22 Juni 1945.

“Dan hasilnya tercapai kesepakatan di antara kalangan Nasionalis Islam dan Nasionalis kebangsaan dalam bentuk kesepakatan,” kata Abdurrahkman.

Pancasila merupakan  sebuah konsensus dari perbedaan yang sangat panjang, sejak jaman pergerakan mereka memandang  bagaimana membangun negara.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

“Benturan dan gesekan selalu ada satu pertemuan, ada lagi perpecahan dan akhirnya kita bertemu Pancasila menjadi satu titik temu kalangan Islam dan Nasionalis,” kata Abdurrahkman.

“Jadi kita sama-sama membangun bangsa ini beriringan bersama, bukan sendiri-sendiri, membangun Indonesia mejadi lebih baik dan Indonesia akan lebih baik ke depannya menjadi sebuah negara yang besar, karena kita adalah negeri yang kaya dan selayaknya kita menjadi orang kaya,” harapnya. (L/SH/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Indonesia