Aceh Terus Kembangkan Destinasi Wisata Halal

Banda Aceh, 6 Dzulhijjah 1437/8 September 2016 (MINA) –  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh melalui pemerintah kabupatan/kota saat ini tengah mengembangkan program Aceh.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pariwisata Kabupaten , Iskandar,SE,M.M, saat ditemui Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) di Bener Meriah, Aceh, Kamis, (8/9).

“Kami telah menerima surat instruksi program destinasi wisata halal ini dari pusat provinsi di Banda Aceh, dalam waktu dekat saya diundang untuk menghadiri rapat koordinasi program ini, ini sudah menjadi keputusan provinsi, akan kita dukung,” tegas Iskandar.

Menurutnya, ke depan seluruh aspek Pariwisata di Kabupaten Bener Meriah akan dikemas dalam nuansa full syariah.

“Insya-Allah ke depan Kabupaten Bener Meriah akan meriah dengan nuansa yang benar-benar full syariah, misalkan panjat gunung syariah, agrowisata syariah, di setiap kampung, kecamatan akan ada duta-duta syariah,” ujarnya.

“Kita akan kembangkan ini dengan mengedepankan nuansa Islami yang bernilai ketenangan, keamanan dan kenyamanan. Jadi wisatawan yang hendak kemari, tidak perlu takut, karena dalam syariah mereka akan dilindungi,” tambahnya.

Hal ini sejalan dengan keinginan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh untuk mengembangkan Destinasi Wisata Halal di Provinsi ujung barat Indonesia ini.

Sebagaimana dilaporkan oleh Koresponden MINA di Aceh, Nurhabibi bahwa sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Drs Reza Fahlevi M.Si, mencanangkan pengembangan Wisata Halal dengan membawa motto “The Light of Aceh” atau Cahaya Aceh.

“Branding baru ini merefleksikan semangat bagi seluruh masyarakat yang disatukan melalui Syariat Islam yang Rahmatan lil ‘alamiin, sebagai cahaya benderang yang mengajak pada nilai-nilai kebaikan, kemakmuran, dan memberikan manfaat serta kebaikan bagi semua,” kata Reza Fahlevi.

“Ini merupakan strategi kita dalam memasarkan pariwisata Aceh. Dengan branding baru ini, semakin memperjelas positioning kita,” kata Reza Fahlevi.

Dengan adanya program ini, pariwisata Aceh punya citra yang kuat, apalagi jika menonjolkan ciri khas tertentu, yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Dalam jangka pendek, Reza juga berharap Aceh terpilih sebagai World’s Best Halal Cultural Destination.

Sementara Kabid Pariwisata Kabupaten Bener Meriah, Iskandar, menegaskan, program destinasi ini akan punya nilai dakwah, bagi para wisatawan.

“Di Bener Meriah ini punya banyak destinasi wisata, dari pemandian air panas yang sudah dipisahkan antara tempat pemandian laki-laki dan perempuan, panjat gunung, Kuliner, agrowisata,pemandian air terjun. Khan sayang jika tidak disyariatkan, jelas akan mempunyai impact yang tidak baik, karena akan berpotensi sebagai tempat yang rawan akan maksiat,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia juga menambahkan, destinasi wisata halal ini akan dirawat dan dijaga dengan cara diatur sedemikian rupa agar para wisatawan yang datang, baik dari dalam maupun dari luar daerah, mengikuti peraturan-peraturan yang sesuai dengan syariat Islam yang telah ditegakkan di sini.

“Kita lakukan ini semata-mata untuk dakwah pula bagi mereka,” imbuhnya.

Dengan demikian wisata syariah di Aceh sangat berbeda sekali dengan wisata-wisata lain di luar Aceh, dengan tujuan menciptakan keamanan dan kenyamanan wisatawan dapat terlindungi. (L/hbb/K08/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.