Rathedaung, Myanmar, MINA – Aksi Cepat Tanggap (ACT), lembaga bantuan kemanusiaan dari Indonesia, kembali mendistribusikan bantuan kepada warga Rohingya yang masih terisolasi di wilayah Negara Bagian Rakhine, Myanmar, Jumat (20/10).
Pendistribusian bantuan tersebut merupakan yang kedua kalinya, setelah 1sebelunya 2 ton paket pangan dapat disalurkan lembaga kemanusiaan global dari Indonesia, Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Sittwe pada awal September lalu.
Penyaluran bantuan Jumat adalah hasil kerja sama lembaga kemanusiaan ACT dengan komunitas Us-Sunnah di Amerika Serikat.
Dalam tahap pertama pendistribusian, sebanyak 110 paket pangan diberikan kepada para warga Rohingya yang masih berada di Rathedaung, Negara Bagian Rakhine. Paket pangan yang terdiri dari sembako ini dibagikan usai Salat Jumat.
“Ada lima desa Muslim Rohingya di sana. Sebagian berhasil mengungsi ke Bangladesh. Sebagian lagi masih terisolasi di wilayah tersebut,” ujar senior manager komunikasi ACT, Lukman Azis Kurniawan, dalam keterangan pers tertulis, Sabtu (21/10).
Diungkapkan Lukman mengutip relawan ACT, paket pangan yang dibagikan antara lain berupa beras, bawang, cabai, kacang-kacangan, tepung, dan minyak goreng.
Rathedaung merupakan salah satu wilayah di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, yang penduduknya mengalami kekerasan, pembantaian, dan pembakaran oleh militer Myanmar.
Menurut informasi dari relawan di Myanmar, lima desa di Rathedaung tersebut posisinya dikelilingi oleh desa-desa Buddhis, menyebabkan para penduduk desa tidak bisa pergi mengungsi ataupun hanya sekadar mencari makan ke luar desa mereka.
“Sehingga ransum yang dimiliki warga desa semakin menipis dan kelaparan menjadi ancaman bagi warga desa (Rohingya),” ungkap relawan ACT lainnya.
Karena sulit dan terbatasnya akses keluar masuk desa, maka untuk proses persiapan paket pangan ini memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan biasanya.
“Insya Allah, pendistribusian tahap selanjutnya akan dilakukan dalam waktu dekat. Sekitar 400 paket pangan tambahan rencananya akan dibagikan kepada warga Rohingya di Rathedaung dan di Sittwe,” ujar Lukman. (R/R11/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)