Jenewa, 20 Safar 1437/2 Desember 2015 (MINA) – Sekitar 185 anak pengungsi meninggal tenggelam di Laut Aegea antara Turki dan Yunani pada tahun ini.
“Di Aegean sekitar 30 persen dari kematian tahun ini adalah anak-anak. Tahun ini ada 185 anak dari 590 kematian di Mediteranian Timur,” kata Juru Bicara UNICEF Sarah Crowe di Jenewa kepada Anadolu Agency, Selasa (1/12), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
September lalu, foto yang menunjukkan mayat balita Suriah berusia tiga tahun, Aylan Kurdi, telah menimbulkan reaksi di seluruh dunia.
Namun, sejak saat itu, setidaknya 90 anak pengungsi telah meninggal di Laut Aegea pada bulan Oktober saja.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Satu dari lima korban tersebut berusia dua tahun atau kurang. Secara keseluruhan, UNICEF mengatakan, lima persen dari kematian di Mediterania Timur berada di bawah usia dua.
UNICEF mengatakan, sebagian besar anak-anak pengungsi yang meninggal tahun ini adalah anak Suriah, Afghanistan dan Irak.
Menurut statistik UNICEF, 30 persen dari 3.500 kematian di Laut Mediterania tahun ini adalah anak-anak, yang berarti lebih dari 1.000 anak meninggal di perjalanan laut yang berbahaya pada tahun 2015 sejauh ini.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), jumlah orang yang menyeberangi Laut Mediterania pada 2015 telah mencapai 878.000, empat kali lebih tinggi dari tahun lalu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sejauh ini, sekitar 3.563 orang tewas melintasi Mediterania, 589 dari kematian ini terjadi di perairan antara Yunani dan Turki. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu