Adhyaksa Dault: Aniaya Siswa Tak Mencerminkan Guru Indonesia

Ketua Kwarnas , .

 

Jakarta, MINA – Tanggapi beredarnya video seorang oknum guru yang menganiaya siswanya karena tidak dipanggil ‘Pak’, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menilai tindakan oknum guru tersebut tidak mencerminkan guru-guru di Indonesia.

Terkait hal tersebut, Adhyaksa menyampaikan tiga hal. Pertama, oknum guru dalam video tersebut sama sekali tidak mencerminkan apalagi mewakili para guru di Indonesia. Ada jutaan guru yang mengabdi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan di seluruh Indonesia.

“Sabar, ikhlas, dan tekun adalah ciri-ciri utama para guru di Indonesia. Kita tentu sangat kecewa dengan video tersebut, namun ada jutaan guru di Indonesia yang lebih kecewa lagi. Karena itu, video tersebut tidak mewakili para guru, bahkan teman-teman saya para guru semua marah dan kecewa dengan aksi brutal itu,” kata Adhyaksa sebagaimana keterangan pers yang diterima MINA, Senin (6/11) malam.

Kedua, kegiatan belajar mengajar harus kembali menjadi kegiatan yang menyenangkan, bukan menyeramkan. Sebaiknya seimbang antara kegiatan di dalam dan di luar kelas.

“Kegiatan di luar ruangan penting, agar karakter asli siswa terlihat. Di Gerakan Pramuka contohnya, kita bisa tahu tentang kepekaan lingkungan seorang anak saat membangun tenda, memasak bersama, penjelajahan alam, dan lain-lain,” tambah Adhyaksa.

Ketiga, saat ini yang mendesak adalah memberikan pembinaan atau hukuman yang adil terhadap oknum guru itu dan mencegah agar kejadian serupa tidak terulang. Kwarnas Gerakan Pramuka menolak penggunaan kekerasan di segala bidang, apalagi di dunia pendidikan, baik kekerasan fisik, perkataan, hinaan, atau dalam bentuk apa pun.

“Kwarnas Gerakan Pramuka menolak penggunaan kekerasan dalam pendidikan, baik dengan fisik, perkataan atau bentuk lainnya. Ini merusak kepercayaan diri peserta didik, juga mencoreng profesi guru yang sangat mulia. Kekerasan itu juga bisa dilakukan si korban di tempat lain atau kelak ketika dia dewasa,” tutup Menpora periode 2004-2009 ini. (R/R09/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)