Jakarta, 10 Jumadil Awwal 1437/18 Februari 2016 (MINA) – Isu LGBT di Indonesia ini makin meresahkan masyarakat, menurut salah satu anggota layanan masyarakat Peduli Sahabat, Rita Hendrawaty, faktor utama untuk menyadarkan mereka adalah agama.
“Untuk menyadarkan para pelaku perbuatan menyimpang itu, faktor utamanya adalah agama. Tolak ukur kami adalah agama, agama apapun, bukan hanya Muslim saja. Karena saya yakin semua agama itu pasti mengajarkan kebaikan,” ujar Rita dalam Forum Diskusi Merangkul Korban Menolak Legalisasi LGBT.
Rita yang juga Ketua Aliansi Cinta Keluarga (AILA) mengatakan, rasa malu juga menjadi salah satu cara untuk mengembalikan para LGBT kepada fitrahnya.
“Para LGBT sudah kehilangan rasa malu, mereka bangga menyatakan dirinya lesbi dan gay,” ujarnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Menurutnya, dari awal peluncuran Peduli Sahabat ini hingga sekarang, sekitar 150 orang Same Sex Attraction (SSA) calon LGBT menjadi klien. Selama mendampingi SSA secara online katanya, semua SSA menyembunyikan identitasnya. Rasa malu itulah yang menjadi kekuatan tersendiri SSA.
Ia menambahkan, rasa malu, itu adalah salah satu tahapan untuk menolong para SSA dan LGBT. (L/P006/Ima/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat