Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agar Istri Selamat, Hindari Empat Perilaku Buruk Ini

Bahron Ansori - Rabu, 28 Februari 2024 - 17:22 WIB

Rabu, 28 Februari 2024 - 17:22 WIB

43 Views

Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA

Akhir-akhir ini sering terdengar kejadian miris akibat ketidaktaatannya seorang istri kepada suaminya. Hal ini terjadi entah karena istrinya yang bodoh dalam masalah ilmu agama, kurang bimbingan suami atau bisa jadi karena istri terjebak dalam pergaulan bebas di medsos sehingga nekad membawanya terjerumus dalam kemaksiatan.

Di sinilah pentingnya seorang lelaki muslim memahami pentingnya ilmu agama. Setelah faham ilmu agama, seorang lelaki muslim tentu punya standar khusus dalam mencari pasangan hidup untuk menjadi istrinya. Standarnya tentu saja berilmu dan berakhlak mulia.

Seorang suami penting memiliki istri yang shalehah. Sebab mempunyai istri yang shalehah bisa menjadi jalan membangun keharmonisan rumah tangga. Ketika ia ditinggal suaminya untuk satu keperluan, istri shalehah akan bersabar, menjaga diri dan kemuliaan dari hal-hal yang mengundang fitnah.

Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari

Karena itu, Islam sangat menjaga keharmonisan rumah tangga, sebab dengan keutuhan dan harmonisnya rumah tangga, terbentuk pula tatanan kehidupan masyarakat yang stabil, tenteram dan damai. Maka Islam telah mengatur berbagai hak dan kewajiban suami dan istri.

Seorang istri harus memahami betapa berat dan besarnya kewajiban yang dipikul suami dalam memimpin dan membimbingnya, sebanding pula dengan hak suami untuk ditaati istri. Dalam hal ini Rasulullah SAW menggambarkan betapa besarnya hak suami,

                                                        لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا

“Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada orang lain, niscaya aku akan memerintahkan istri untuk bersujud kepada suaminya.” (HR. At-Tirmidzi no. 1159 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).

Tapi sayang, sebagian istri tega melanggar hak suaminya. Suaminya susah payah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya, malah ia berkhianat di belakang suaminya. Suaminya begitu cinta padanya, tapi ia malah bermain dengan lelaki lain. Karena kebodohan dan syahwatnya yang tak mampu dikendalikan, ia rela mengorbankan keutuhan rumah tangganya dengan mengkhianati suaminya.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23]  Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran

Berikut ini beberapa perbuatan istri yang dilaknat oleh malaikat.

Pertama, menolak ajakan suami untuk bercinta. Di antara hak terbesar suami terhadap istrinya adalah bersenang-senang dengannya, agar kebutuhan biologis suami terpenuhi. Jika istri menolak ajakan ini, maka ia tidak menunaikan kewajiban terbesarnya, dan suami tidak terpenuhi kebutuhan biologisnya, sehingga suami sulit untuk menundukkan pandangan dan menjaga kemaluannya, yang akhirnya bisa terjerumus pada perbuatan yang dilarang syariat.

Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ

“Jika seorang suami mengajak istrinya menuju ranjangnya (untuk berhubungan intim), lalu ia enggan, hingga suaminya bermalam dalam kondisi marah kepadanya, maka ia dilaknat malaikat hingga pagi hari.” (HR. Bukhari no. 3237, Muslim no. 1436, dan Abu Dawud no. 2141, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).

Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga

Imam An-Nawawi berkata, “Hadits ini menjadi dalil atas haramnya menolak ajakan suami ke ranjangnya tanpa udzur (alasan) syar’i. Dan haidh bukanlah udzur dalam bersenang-senang, karena suami memiliki hak bersenang-senang dengan istri di atas kain sarung. Sedangkan makna hadits, `laknat akan terus menyertainya` yaitu hingga hilang kemaksiatan tadi, baik dengan terbitnya fajar dan tidak butuhnya suami terhadap istri (dalam berhubungan intim), atau dengan taubatnya istri dan kembalinya ia ke ranjang suami.” (Syarh Shahih Muslim, 10/7).

Kedua, meminta cerai tanpa alasan syar’i. Perceraian merupakan pintu menuju kehancuran rumah tangga, dengan hancurnya rumah tangga akan rusak pula tatanan masyarakat, anak-anak merekalah yang akan menjadi korban pertamanya.

Islam mencegah sebisa mungkin pintu cerai ini terbuka. Istri yang meminta cerai tanpa ada alasan syar’i, sebenarnya ia ingin merusak keharmonisan rumah tangga dan tatanan masyarakat. Tidak heran, wanita yang berperilaku demikian akan dihukum dengan berat, Rasulullah SAW bersabda,

                أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا طَلَاقًا فِي غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ

 “Wanita manapun yang meminta cerai kepada suaminya tanpa ada alasan syar’i, maka haram baginya bau surga.” (HR. Abu Dawud 2226, At-Tirmidzi 1187, dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu).

Baca Juga: Akhlak Mulia: Rahasia Hidup Berkah dan Bahagia

Ketiga, tabarruj. Istri shalehah berdandan hanya untuk suaminya saja, tidak melakukan tabarruj (bersolek atau membuka aurat untuk selain sauaminya). Allah SWT sudah melarang tabarruj dalam firmannya,

                                              وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33).

Wanita yang melakukan tabarruj di hadapan selain mahramnya, atau istri bertabarruj selain untuk suaminya, terancam tidak akan masuk surga, sebagaimana hadits berikut,

عَن أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا: قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

”Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dua golongan dari ahli neraka yang aku belum melihatnya; Suatu kaum yang memiliki cemeti seperti ekor sapi, dengannya mereka mencambuki manusia. Dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, miring dan berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak masuk surga, dan tidak mendapatkan wanginya, dan sungguh harumnya surga dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.”  (HR. Muslim no. 2128).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah

Miris, banyak wanita-wanita yang mengaku muslimah di akhir zaman ini lebih senang tampil dan bersolek di depan laki-laki asing dari pada dihadapan suaminya.

Keempat, tidak mensyukuri kebaikan suami. Pengorbanan suami kepada istrinya begitu besar. Karena itu, wajib bagi seorang istri berterimakasih kepada suaminya. Berapapun yang diberikan suami, sejatinya itulah karunia dari Allah yang patut disyukuri seorang istri.

Jika istri mengingkari pemberian suaminya, maka ia akan terancam dengan neraka. Bahkan, hal inilah yang menjadi sebab terbesar kaum wanita (istri) terjerumus ke dalam neraka. Renungkan hadits ini wahai para istri,

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ، قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ إِلَى المُصَلَّى، فَمَرَّ عَلَى النِّسَاءِ، فَقَالَ: يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنِّي أُرِيتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ، فَقُلْنَ: وَبِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ، وَتَكْفُرْنَ العَشِيرَ ….

”Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar ke tempat shalat pada Idul Adha atau Idul Fithri, kemudian beliau melewati para wanita, lalu bersabda, “Wahai para wanita, bersedekahlah! Sungguh aku melihat kalian adalah kebanyakan penghuni neraka.” Mereka bertanya, “Mengapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena kalian banyak melaknat dan mengingkari kebaikan suami…” (HR. Bukhari no. 304, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu).

Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Terjadi Hujan Lebat dan Petir

Semoga beberapa nasehat di atas bisa menjadi bahan renungan bagi setiap wanita muslimah (istri) agar selamat dunia akhirat, wallahua’lam.(A/RS3/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Referensi:

1. Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, Imam An-Nawawi.
2. Ahkam Nusyuz Az-Zaujah fi Asy-Syari’ah Al-Islamiyyah, Mu’tashim Abdurrahman Muhammad Manshur, dll.

Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah

Rekomendasi untuk Anda

girl's hand holding
Khadijah
Khadijah
Kolom
Kolom
Tausiyah
Tausiyah