Air dan Listrik Mati Akibat Badai di Benggala Barat

Seorang penjaga toko mengeringkan pakaian di pohon-pohon yang tumbang, setelah topan amphan, di Kolkata, Sabtu, 23 Mei 2020. (Foto: PTI)
Seorang penjaga toko mengeringkan pakaian di pohon-pohon yang tumbang, setelah topan amphan, di Kolkata, Sabtu, 23 Mei 2020. (Foto: PTI)

Kolkata, India, MINA – Ketua Menteri Negara Bagian mendesak orang-orang di daerah yang dilanda topan amphan untuk bersabar karena pemerintah bekerja tanpa lelah untuk memulihkan air dan pasokan listrik.

Pernyataan itu disampaikan Banerjee setelah protes terjadi di Kolkata, ibu kota negara bagian, dan daerah lain yang dilanda topan.

“Ini adalah bencana besar. Tim kami bekerja dengan sangat serius. Setidaknya 1.000 tim bekerja di negara bagian. Bersama mereka, para pemuda setempat juga bekerja,” katanya, Sabtu malam (23/5).

“Polisi, selain menjaga kuncian (lockdown) dan hukum dan ketertiban, juga membantu dalam proses pemulihan,” kata Banerjee di sekretariat negara bagian, demikian dikutip dari Hindustan Times.

Topan Amphan telah menewaskan 86 orang di Benggala Barat dan menyebabkan malapetaka di setidaknya 14 distrik.

Banyak daerah di Kolkata selatan tanpa daya sejak topan itu menghancurkan negara bagian, menimbulkan protes di banyak bagian kota.

Protes berlanjut untuk hari kedua berturut-turut pada hari Sabtu. Para pengunjuk rasa, banyak dari mereka adalah wanita.

Mereka mengatakan bahwa mereka berada di bawah kesulitan yang ekstrem karena tidak ada listrik dan air selama tiga hari terakhir dan telepon berulang-ulang untuk utilitas listrik CESC dan WBSEDCL tidak dijawab.

Di beberapa tempat, bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa yang marah dilaporkan terjadi.

“Saya tahu Anda tidak nyaman, saya meminta maaf kepada Anda, atau Anda dapat memotong kepala saya. Kami juga manusia, kami bekerja sangat keras. Kami tetap terjaga sepanjang malam. 1 crore orang (menjadi) tunawisma,” kata Banerjee.

Ketua Menteri menegaskan, orang-orang harus memahami realitas dasar dan bersabar.

Badai dahsyat Amphan menghantam India timur dan Bangladesh pada Rabu (20/5). (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.