Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

‘Aisyiyah dan Kemenlu Sepakat Membawa Misi Perempuan sebagai Agen Perdamaian

Syauqi S - Senin, 19 Februari 2018 - 21:04 WIB

Senin, 19 Februari 2018 - 21:04 WIB

81 Views ㅤ

Foto: Muhammadiyah.or.id

(Foto: Muhammadiyah.or.id)

Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi bersama Duta Besar RI untuk Inggris, Rizal Sukma berkunjung ke kediaman Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini pada Ahad (18/2) malam.

Pertemuan tersebut membahas kerjasama dalam misi perdamaian. Demi misi itu, pendidikan menjadi fokus utama untuk membawa perempuan sebagai agen perdamaian, Muhammadiyah.or.id melaporkan, Senin.

Menteri Retno membicarakan sinergi yang bisa dilakukan antara Kementrian Luar Negeri dengan ‘Aisyiyah dalam upaya mendukung perdamaian dunia salah satunya melalui pendidikan bagi perempuan dan anak-anak di Afghanistan dan Mindanao, Filipina Selatan.

“Dalam ranah konflik perempuan biasanya tidak mendapat akses termasuk untuk pendidikan,” ujar Retno.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Retno melanjutkan bahwa hal itu akan menjadi hambatan bagi perempuan untuk memasukan nilai-nilai kepada keluarganya seperti nilai toleransi dan nilai perdamaian. “Ibu sesungguhnya adalah tiang bagi keluarga karena pendidikan dasar dan nilai-nilai semua ada di ibu,” jelasnya.

Oleh karena itu, Menteri Retno mengajak ‘Aisyiyah berperan dalam misi perdamaian ini terlebih Ibu negara Afghanistan memiliki semangat yang tinggi untuk penanganan konflik karena bagaimanapun perempuan dan anak-anak selalu menjadi korban.

”Ibu Negara Afghanistan ingin sekali bekerjasama dengan organisasi muslim perempuan Indonesia untuk melihat bagaimana organisasi perempuan memiliki kontribusi bagi perdamaian,” kata Retno.

Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menyambut baik ajakan ini ‘Aisyiyah bisa berperan untuk pendidikan bagi perempuan dan juga kurikulum bagi para guru serta murid. “‘Aisyiyah memiliki sekolah-sekolah berasrama yang siap menerima mereka jika diperlukan,” ujar Noor.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Noor menyetujui bahwa angka kekerasan terhadap perempuan dan anak selalu tinggi terutama di lokasi konflik, “Oleh karena itu ‘Aisyiyah siap berperan dalam kerjasama bilateral ini,” tegas Noor.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan diselingi makan malam ini Menteri Retno juga mengajak ‘Aisyiyah berpartisipasi dalam Dewan Ekonomi Sosial/Economic and Social Council (ECOSOC). ECOSOC merupakan badan PBB yang khusus memperhatikan masalah ekonomi dan sosial. Menteri Retno menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah memiliki potensi dalam mendukung perdamaian dunia. “Aset ‘Aisyiyah adalah membawa gerakan Islam berkemajuan dan ‘Aisyiyah adalah gerakan perempuan,” jelas Retno. (T/R11/R01)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia