Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ajang Silaturahim, PBNU Persilakan Reuni 212

Rendi Setiawan - Jumat, 30 November 2018 - 01:36 WIB

Jumat, 30 November 2018 - 01:36 WIB

6 Views

Jakarta, MINA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mempersilakan umat Islam untuk hadir dalam ajang Reuni Akbar 212 sebagai wujud mempererat silaturahmi yang akan digelar pada Ahad (2/12) di kawasan Monumen Nasional (Monas).

“Kalau kegiatan itu dimaksudkan sebagai ajang silaturahim, silakan saja. Toh itu bagian dari upaya mempererat persaudaraan di antara sesama umat Islam (ukhuwah islamiyah). Karena silaturahim (mempererat tali persaudaraan) adalah perintah agama,” kata Ketua Harian Pengurus Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas kepada MINA, Kamis (29/11).

Ia mengatakan, reuni itu tetap harus dilakukan dengan tetap menjujung tinggi adab dan tata cara bersilaturahim. Ia meminta peserta aksi untuk menjaga ucapan dan tindakan, menjaga ketertiban dan jangan mengungkapkan kalimat yang dapat dimaknai sebagai ujaran kebencian, serta jangan ada adu domba.

“Upaya memperkokoh ukhuwah Islamiyyah tidak boleh diciderai dengan melakukn tindakan-tindakan yang berpotensi merusak harmoni sosial sebagai sesama warga negara (ukhuwah wathaniyah) maupun warga dunia sebagai sesama anak manusia (ukhuwah insaniyah),” ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Ia pun berpesan, jangan sampai niat baik mempererat silaturahim, meningkatkan ukhuwah Islamiyah dalam forum Reuni Akbar 212 justru merusak ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah. Tiga matra persaudaraan (ukhuwah) tersebut harus berada dalam satu tarikan nafas. Tidak boleh dipilah dan hanya diambil salah satunya.

“Yang penting, dalam Reuni 212 jangan terjadi politisasi agama. Dalam bingkai NKRI, mari jadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Mari jadikan agama untuk pemuliaan harkat dan martabat kemanusiaan, untuk meningkatkan etos kerja dan daya saing kita sebagai bangsa serta mempertinggi peradaban dunia. Bukan menempatkan agama sebagai alat meraih suara dalam politik elektoral,” katanya. (L/R06/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersama Sekjen PBNU di Jakarta Kamis 22 Agustus 2024 (Foto: Web PBNU)
Indonesia
Indonesia