Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AKADEMISI: PORNOGRAFI DI INTERNET SANGAT MENGKHAWATIRKAN

Rana Setiawan - Selasa, 19 Agustus 2014 - 23:04 WIB

Selasa, 19 Agustus 2014 - 23:04 WIB

859 Views

eko-susanto1

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Eko Harry Susanto. (Foto: Rana/MINA)

Jakarta, 23 Syawwal 1435/19 Agustus 2014 (MINA) – Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Eko Harry Susanto mengatakan, Indonesia merupakan salah satu pengunggah pornografi di internet tertinggi di dunia.

Mengutip laporan Irwanto dari Pusat Kajian Perlindungan Anak Universitas Indonesia, Eko mengatakan  bahwa Indonesia salah satu pengunggah pornografi tertinggi di dunia, bahkan tujuh kali lebih tinggi dibandingkan dengan Cina.

Dia menegaskan, pornografi di dunia maya yang tidak terkendali harus mendapat penanganan serius agar dampak negatif dari internet itu dapat diminimalkan.

“Jika permasalahan ini tidak cepat diatasi, saya khawatir generasi kita akan semakin memburuk. Coba saudara lihat data yang saya sajikan, bahwa 12 persen situs web di internet berisi pornografi dengan jumlahnya sekitar 24.644.172 situs pornografi,” tegasnya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Indonesia juga menempati urutan teratas dalam dunia maya terkait kasus kejahatan seksual anak ‘child abous material’ dari negara-negara di dunia. Data Yayasan Parinama Astha menyebutkan 70 persen video kekerasan dan pornografi terhadap anak di upload dari Indonesia.

Menurut Eko, kondisi itu diakibatkan meluasnya akses bagi semua pihak untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi tersebut dengan mudah, murah, dan cepat.

“Saya tidak akan bicara kalau tidak ada data, saudara bisa lihat sendiri fenomena sekarang. Bagaimana mudahnya seseorang mengakses sebuah situs di internet, cuma tinggal klik saja,” kata Mantan Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) periode 2010-2013 itu.

Dalam laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Juni lalu, mencatat saat ini pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, yakni mencapai 82 juta orang di triwulan pertama tahun 2014.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Dengan capaian tersebut, Indonesia kini berada pada peringkat 8 dunia. Jumlah tersebut tentu saja mengalami kenaikan dari tahun 2013 yang mencapai angka 71,19 juta orang, dan tahun 2012 berjumlah 63 juta orang.

Artinya, setiap tahunnya pengguna internet di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Penetrasi peningkatan pengguna internet di Indonesia adalah 28 persen. Di awal tahun 2014 ini, 80 persen dari jumlah tersebut di dominasi oleh para remaja berusia 15-19 tahun.

Narasumber dalam FGD (Focus Group Discussion) III tentang kemerdekaan Pres di Gedung Dewan  Pers juga menambahkan, bahwa Penutupan situs-stus pornografi yang dilakukan oleh Kominfo belum maksimal. Terbukti masih banyak situs-situs pornografi yang masih belum penuh di tutup aksesnya.

Dia menghimbau pemerintah terus giat mencanangkan program agar masyarakat mengetahui cara menggunakan internet, pemanfaatannya dan dampak yang ditimbulkan.

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

“Begitu sedikit yang memanfaatkan internet untuk hal positif. Untuk itu, pengguna internet di Indonesia harus terus mendapat edukasi mengenai pemanfaatannya,” kata Eko.(L/CR/P02/P04)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia