Brebes, MINA – Akhlakul karimah merupakan modal utama para santri dalam menjalankan usahanya. Demikian ditegaskan ketua umum Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) H Sulaiman kepada MINA, Ahad (28/10) di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikmah 2 Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Pengusaha asal Jombang Jawa Timur yang akrab dipanggil Leman ini baru saja terpilih sebagai ketua umum pada Musyawarah Nasionla (Munas) HIPSI kedua di Ponpes tersebut.
Menurut Leman, program ke depan HIPSI akan menghimpun dan menumbuhkan wirausaha santri yang berakhlakul karimah sesusi dengan misi HIPSI.
“Pengusaha santri modal utama ya akhlakuk karimah,” katanya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Sabtu Ini, Sebagian Hujan Ringan
Akhlakuk karimah merupakan ajaran yang dicontohkan oleh Nabi SAW dalam menjalankan usaha. Sehingga dengan akhlak yang mulia itu, dapat dipercaya oleh semua orang dan usaha akan maju dan bermartabat.
“Keunggulan pengusaha santri ya akhlakul karimah, yang juga sebagai tiket untuk meraih rida Ilahi,” kata Leman.
Wujud dari akhlakul karimah, kata dia, adalah menjaga amanah dalam berbisnis dan cerdas serta konsisten juga komitmen. Kemudian ditopang oleh ilmu, sehingga rejeki akan diraih dengan baik dan berkah.
“Pengusaha santri itu bukan semata-mata meraih provit oriented atau keuntungan, tetapi dapat memberi manfaat kepada sesama,” jelas Leman.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus
Sementara itu, ketua umum HIPSI demisioner, Moch Ghozali mengatakan, kedepan HIPSI akan menghadapi tantangan yang cukup berat. Terutama bersaing di era digital atau milenial. Di mana pengetahuan dan pemanfaat teknologi informasi akan menjadi hal yang utama.
“HIPSI harus dapat meningkatkan pengetahuan anggotanya yang tidak lain para santri untuk dapat menguasai teknologi dalam menjalankan usahanya,” katanya.
Ghozali mengungkapkan, di era kepemimpinannya HIPSI telah mengirim beberapa anggotanya ke Australia untuk mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan skill-nya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Hasilnya saat ini kita telah memiliki Nu Jek, merupakan usaha jasa tranportasi berbasis online,” ungkap Ghozali.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Selanjutnya, HIPSI diharapkan dapat terus mengembangkan koperasi-koperasi yang telah dimilikinya. Koperasi tersebut nantinya harus menjadi wadah usaha para santri dan memberikan banyak keuntungan kepada seluruh anggotanya.
“Anggota HIPSI yang tidak lain adalah para santri lulusan dari Ponpes itu nantinya dapat menjadi pengusaha yang sukses dan juga dapat menikmati hasil usaha dari koperasi-koperasi yang dimilikinya,” tandas Ghozali. (L/B05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia