Aksa Mahmud: Bank Syariah Perlu Ada di Masjid-Masjid

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Agung Sunda Kelapa Aksa Mahmud

Jakarta, 7 Rajab 1438/4 April 2017 (MINA) – Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Agung Sunda Kelapa HM Aksa Mahmud mengatakan hampir semua mubaligh dan tokoh-tokoh pergerakan Islam berbicara tentang syariah di masjid.

“Namun sebaliknya justru bank syariah di Indonesia lebih menjauhi masjid. Maka diharapkan semua masjid di Jakarta supaya ada bank syariah,”  kata pengusaha terkemuka itu saat Grand Opening sekaligus Tasyakuran Pembukaan Outlet BSB di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (4/4).

Ia juga mengatakan agar masyarakat Islam harus lebih mengenal bank syariah, jangan hanya lebih mengenal bank konvensional. Seperti menggantungkan harapan ekonominya melalui bank konvensional.

“Seharusnya kita lebih menggantungkan kehidupan ekonomi keluarga, mestinya dilakukan melalui bank syariah, semoga pemilu Gebernur DKI Jakarta yang terpilih muslim diharapkan semua masjid harus ada outlet pergerakan bank syariah,” harap Aksa.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

“Ini adalah soal akidah, harus bisa berbicara extreme sedikit. Ini amanah jika mau selamat didunia dan akhirat, jangan berjuang hanya untuk dunia pada akhirnya kita diakhirat belum tentu selamat,” tegas Aksa.

Dia mengucapkan Alhamdulilah, Bank Syariah Bukopin mempelopori untuk memulai kegiatannya di masjid, ini adalah komitmen bersama bagaimana bisa mensosialisaikan tentang keuangan syariah.

“Jadi, bank syariah ini bisa menjambatani semua potensi umat yang ada, bahkan bank syariah lebih berkembang di daerah yang bukan mayoritas Islam, padahal Indonesia adalah berpenduduk bermayoritas Islam,” ujar Aksa yang juga seorang  pengusaha dan politikus Indonesia.

“Tapi peranan bank syariah terhadap ekonomi bangsa tak kelihatan, Maka saya berharap BSB mempunyai peranan besar. BSB menjadi percontohan bagi bank-bank Syariah lainnya,” harap Aksa. (L/R03/P2)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Miraj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon