Jakarta, 5 Sya’ban 1437 / 13 Mei 2016 (MINA) – Seperempat abad tiang sistem ekonomi syariah terpancang di Indonesia ditandai dengan kehadiran bank syariah pertama tepatnya tahun 1991, yaitu Bank Muamalat.
“Waktu yang cukup lama untuk perkembangan sebuah industri. Dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, dibutuhkan dukungan banyak pihak mulai dari pelaku industri itu sendiri, konsumen, industri, regulator, pengawas dan organisasi masyarakat. Setiap pihak harus mengetahui dan menjalankankan fungsinya masing-masing, termasuk fungsi literasi dan pembinaan.” Demikian siaran pers Panitia Kampanye Nasional (Kamnas) Ekonomi Syariah 2016 yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (13/5).
Kampanye Nasional (Kamnas) Ekonomi Syariah 2016 merupakan rangkaian kegiatan mengampanyekan ekonomi syariah secara langsung kepada masyarakat luas dan berbagai pihak tersebut di atas, dengan harapan semakin banyak kalangan yang mengenal dan menerapkan sistem ekonomi syariah dalam tatanan kehidupannya.
Salah satu yang menjadi wajah besar dari ekonomi syariah adalah keuangan syariah, sektor inilah pula yang paling dekat dengan masyarakat namun sayangnya masih terdapat gap antara literasi dan inklusi keuangan syariah ini. Dilatarbelakangi hal tersebut, Kampanye Nasional Ekonomi Syariah 2016 mengambil tema Akselerasi Ekonomi Syariah melalui Peningkatan Literasi Keuangan Syariah.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Kampanye ini merupakan bentuk nyata dukungan serta peran aktif masyarakat terhadap perkembangan ekonomi syariah dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat Indonesia agar tercapainya kesejahteran sosial dan sebagai momentum silaturahim mahasiswa, Kementrian Koperasi dan UKM, UMKM, Industri Keuagan Syariah , Praktisi Bisnis Syariah untuk mendukung percepatan ekonomi syariah melalui Literasi Keuangan Syariah yang dilaksanakan mulai 1-15 Mei 2016.
Terdapat tiga kegiatan dalam kamnas ini, yaitu Literasi Keuangan Syariah, Creative Campaign dan Sarasehan UMKM Nasional yang merupakan acara puncak dari kamnas ini, dilaksanakan di Hotel Sofyan Betawi JL. Cut Meutia No.9, DKI Jakarta pada Minggu 15 Mei 2016 mendatang dengan peserta sebanyak 100 UMKM.
Literasi keuangan syariah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh KSEI (kelompok Studi Ekonomi Islam) yang tersebar diseluruh Indonesia dengan melakukan literasi ke Sekolah, Pasar, dan Desa dalam bentuk edukasi dan sosialisasi literasi keuangan syariah. Sementara Creative compaign merupakan sosialisasi dan edukasi literasi keuangan syariah dalam bentuk media online, dilakukan serempak oleh 157 KSEI dari seluruh Indonesia.
Sarasehan UMKM Nasional ini berupa roundtable dengan panelis terdiri dari Kementerian Koperasi dan UKM, Industri Perbankan Syariah, Praktisi Bisnis Syariah,dengan mengundang pelaku bisnis dari berbagai asosisasi dan komunitas yang ada di Indonesia, sebagai peserta.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Diskusi roundtable dalam sarasehan ini menjadi komitmen awal bersama seluruh elemen untuk memperjuangkan Ekonomi Syariah di Indonesia yang dituangkan dalam bentuk Nota Kesepemahaman dan membuat rekomendasi arah gerak pengembangan Ekonomi Syariah khususnya untuk pemerintah sebagai regulator, pengusaha muslim sebagai pelaku dan asosiasi bank syariah sebagai fasilitator serta melahirkan action plan pengembangan Ekonomi Syariah yang applicable dan realiable untuk optimalisasi peran UMKM dalam akselerasi pertumbuhan Ekonomi Syariah di Indonesia. (L/P010/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon