Aksi Rutin Warga Palestina Tolak Permukiman Ilegal di Tepi Barat Buat Tentara Israel Kerepotan

(Foto: PIC)

Tepi Barat, MINA – Warga Palestina di beberapa daerah di Tepi Barat, seperti Nablus dan Qalqilya, melakukan aksi rutinnya setiap Jumat untuk memprotes adanya permukiman ilegal bagi pemukim Yahudi di daerah tersebut, Jumat (6/1).

Sebagaimana dilaporkan PIC, penduduk kota Bita dan desa-desa tetangga di selatan Nablus melakukan sholat Jumat di tanah yang terancam oleh permukiman di sekitar Jabal Sabih, sebagai penekanan dalam menolak mereka untuk mendirikan pos terdepan permukiman ilegal “Evitar”.

“Bentrokan meletus setelah shalat Jumat di sekitar Jabal Sobeih, di mana para pemuda membakar ban karet dan melemparkan batu-batu ke arah tentara pendudukan, sementara tentara pendudukan menembakkan rentetan peluru karet dan bom gas beracun,” demikian sumber itu.

Desa Beit Dajan di bagian timur, juga terjadi bentrokan setelah dimulainya pawai anti-permukiman pekanan di tanah kota, di mana pasukan pendudukan menekan mundur warga dengan peluru karet dan bom gas beracun.

Otoritas Bantuan Medis Palestina melaporkan, stafnya menangani 10 orang cedera selama konfrontasi dengan pendudukan di Beit Dajan, sementara staf Bulan Sabit Merah melaporkan bahwa seorang pemuda terluka oleh bom gas di kakinya.

Aksi damai pawai pekanan digelar di Kota Beit Dajan sejak Oktober 2020, sebagai protes terhadap pendirian pos permukiman di wilayah timur laut kota itu.

Selain itu, bentrokan juga pecah dengan pasukan pendudukan dan kawanan pemukim yang menyerang desa Qaryut, selatan Nablus, dan melakukan ritual berupa ibadah provokatif Talmud di tempat itu.

Sebuah mata air di Qaryut telah mengalami serbuan yang intens oleh para pemukim selama beberapa bulan terakhir, karena mereka merusak kuncinya beberapa kali, dalam upaya untuk merebutnya.

Sementara itu, pasukan pendudukan menekan pawai anti-pemukiman Kafr Qaddum, di Qalqilya, yang dimulai setelah shalat Jumat di Masjid Umar Ibn Al-Khattab di tengah desa, dan menuju ke pintu masuk desa yang diblokade.

Tentara pendudukan secara besar-besaran menembakkan peluru karet dan bom gas beracun ke pemuda Palestina, akibatnya puluhan warga sipil terbaring lemas akibat gas beracun tersebut.

Selama lebih dari 10 tahun, desa Kafr Qaddum telah menghadapi konfrontasi pekanan antara penduduknya dan pasukan pendudukan Israel. Warga Palestina di daerah itu mengadakan pawai pekanan setelah shalat Jumat, sebagai protes terhadap penutupan pintu masuk utama desa tersebut. (T/R12/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.