Al- Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Santri Lembaga Tahfidzul Qura’n Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al- Fatah Lampung meramaikan acara Pekan Solidaritas Palestina (PSP) dengan penampilan Teatrikal bertemakan “Perjuangan Berdarah Intifadha Palestina”.
Acara tersebut diselenggarakan di Masjid An-Nubuwwah, komplek Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Al-Muhajirun, Ahad (28/11).
Partisipan Teatrikal tersebut beranggotakan 25 orang, diikuti oleh santri kelas 8 Mts hingga kelas 12 MA dengan sebagian peran menjadi pejuang Palestina dan sebagian lagi menjadi Zionis Israel.
Ketua kelompok Teatrikal, Egy Akbarudinsyah kelas 12 MA mengatakan konsep penampilan Teatrikal mengambil ide dari rangkaian peristiwa kekejaman Zionis terhadap Palestina dan menggabungkan improvisasi dari hasil latihan para partisipan.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
“Alhamdulillah walapun dengan penampilan seadanya, tapi kami merasa bersyukur telah menghibur para santri dan ikut meramaikan acara,” jelasnya.
Penanggung Jawab Teatrikal, Wahyu Adi Saputra mengatakan, ia cukup terharu dengan penampilan yang diiringi dengan bacaan puisi yang syahdu.
Mulai dari penampilan dengan penggunaan properti yang telah dibuat sebelumnya, dengan diiringi improvisasi, sangat menghidupkan suasana teatrikal yang seru berujung haru dari para pemirsa.
Pertunjukan tersebut diawali dengan adegan serangan saling keroyok oleh para Zionis secara membabi buta, dan tak kalah hebat pejuang Palestina membalas serangan dari Zionis Israel.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Masih dengan suasana mencekam, adegan dilanjut mengambil peristiwa pembunuhan imam saat sholat di masjid berjamaah, dan diakhiri dengan baku tembak dengan efek petasan yang menegangkan.
Di akhir drama, bacaan puisi terdengar di tengah-tengah adegan berdarah, penuh dengan emosional dan mengharu biru.
Pertunjukan ini tidak hanya untuk sekedar bersenang-senang, melainkan menjadi bahan tontonan motivasi para santri untuk lebih terbuka mata hatinya dengan keadaan saudara-saudara di Palestina.
Wahyu menambahkan, ” Saya berharap dengan adanya kegiatan ini sebagai pembelajaran dan memeperbaiki diri, karena yang akan membebaskan Masjidil Aqsaadalah orang-orang yang memiliki kualitas terbaik.” (L/ara/P2)
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga