Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktivis Muslimah AWG Biro Lampung Nobar Film Hayya2

Habib Hizbullah - Sabtu, 26 Maret 2022 - 15:17 WIB

Sabtu, 26 Maret 2022 - 15:17 WIB

6 Views

Bandar Lampung, MINA – Para simpatisan dan aktivis muslimah Aqsa Working Group (AWG) Biro Lampung mengadakan nonton bareng Film Hayya 2 di Bioskop XXI Transmart Carrefour, Bandar Lampung, Jum’at (25/3).

Sebanyak 60 orang penonton yang terdiri dari kalangan Ummahat (Ibu-ibu), Fatayat, anak-anak dan beberapa kepala keluarga ikut menyaksikan film yang disutradarai oleh Jastis Arimba yang filmnya telah tayang perdana sejak kemarin, (24/3) di beberapa Bioskop seluruh Indonesia.

Salah satu aktivis muslimah sekaligus Ketua Koordinator Muslimat Wilayah Lampung, Mifftahussa’adah saat diwawancarai MINA menyampaikan maksud nobar film tersebut guna untuk ikut mensukseskan film karya Dr. Helvy Tiana Rosa, M. Hum., dan Jastis Arimba dalam mensyiarkan dakwah, jihad, perjuangan untuk membantu saudara-saudara yang ada di Palestina.

“Melalui film itu juga sekaligus mengenalkan Al-Aqsa dan Palestina kepada Fatayat, Ummahat yang ada di daerah-daerah, bahwa dengan menonton itu bukan sekedar hiburan. Dengan nobar film tersebut kita ikut berpartisipasi, berinfaq walaupun hanya seberapa tetapi dengan seberapa itu dengan bersama-sama akan menjadi sebuah nilai yang mudah-mudahan akan lebih baik dan menjadi pahala
di hadapan Allah,” ujarnya.

Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang

Sementara, Penasihat AWG Biro Lampung, Abdullah Muthalib yang hadir dalam nobar film Hayya2 itu mengatakan, film yang mengingatkan kita semua bahwa Masjidil Aqsa diakui atau tidak oleh umat Islam. Film itu memberikan motivasi, semangat dan luar biasa memang bahwa Al-Aqsa itu ada di hati kaum muslimin mungkin pengungkapannya saja yang berbeda-beda.

“Daya tarik yang membuat saya harus menonton film Hayya yaitu semangat mencintai Masjidil Aqsa, bisa dibuat semacam pembelajaran, sebagai media, sarana untuk mendakwahkan kepada umat Islam tentang pentingnya mencintai Masjidil Aqsa,” katanya.

Film yang mengangkat isu-isu kemanusiaan terutama soal kesehatan mental anak-anak Palestina yang memang sangat jelas diperlihatkan dalam film tersebut akbiat blokade penjajah Zionis Israel. Bagaimana tahapan-tahapan ketika seseorang kehilangan dari mulai denial, amarah, sampai pada tahapan penerimaan. (L/Bad/R12/P2)

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Palestina