AKTIVIS TURKI PERINGATI MAVI MARMARA DI BERBAGAI TEMPAT

Peringatan lima tahun di Turki atas peristiwa penyerangan Israel terhadap kapal kemanusiaan Mavi Marmara. (Foto: Twitter/@cihangir_en
Peringatan lima tahun di atas peristiwa penyerangan Israel terhadap kapal kemanusiaan . (Foto: Twitter/@cihangir_en

Ankara, 14 Sya’ban 1436/1 Juni 2015 (MINA) – Memperingati lima tahun serangan brutal militer Israel terhadap armada kapal kemanusiaan Mavi Marmara, para di berbagai lokasi di Turki melakukan beberapa kegiatan.

Ahad pagi (31/5), para aktivis muda melakukan suatu permainan di Bosporus, perbatasan benua Asia dan Eropa, meniru tantangan replika tembok pemisah Israel antara Israel dan Jalur Gaza di Palestina.

Aktivis juga melakukan tur sepeda Eropa dari Istanbul dengan membawa bendera Palestina dan Turki serta spanduk, memperingati mereka yang tewas dalam serangan terhadap Mavi Marmara pada 2010, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Di malam hari, banyak yang berziarah ke kuburan para korban. Selama pawai, peserta meneriakkan slogan-slogan seperti, “Mavi Marmara adalah kebanggaan kami”, “Hidup perlawanan Palestina” dan “Muslim, tidak tidur, melindungi saudara-saudaramu”.

Kegiatan itu ditutup dengan doa di makam para korban.

Sebelumnya di ibukota Ankara, sekelompok anggota IHH mengadakan doa pagi depan rumah Duta Besar Israel.

Di Kayseri, sebuah provinsi tengah Turki, diadakan pameran foto mengenang peristiwa serangan 2010 itu.

Korban kesepuluh dari serangan tentara Israel terhadap Mavi Marmara meninggal tahun lalu.

Serangan pasukan Israel itu menewaskan delapan warga Turki dan seorang aktivis Amerika-Turki di kapal Mavi Marmara pada 31 Mei 2010. Satu orang korban warga Turki dalam keadaan koma sejak kejadian itu yang kemudian meninggal tahun lalu.

Sebuah penyelidikan PBB menyimpulkan, setidaknya enam dari kematian diakibatkan oleh “eksekusi” tentara Israel.

Menyusul insiden itu, Turki menarik duta besarnya dari Israel dan hubungan diplomatik kedua negara merenggang.

Pada 2013, Israel meminta maaf atas “kesalahan operasional” dalam serangan itu. Kesepakatan kompensasi masih sedang dinegosiasikan antara kedua negara.

Tentara dan pejabat Israel yang terlibat dalam serangan itu sedang diadili in absentia di Turki atas dakwaan kejahatan perang. (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0