Yerusalem, MINA – Pendudukan Zionis Israel berusaha untuk meningkatkan serbuan pemukim ke dalam Masjid Al-Aqsa yang diberkahi, dan berpacu dengan waktu untuk memaksakan Yahudisasi di dalamnya selama tahun ini. Demikian dikutip dari Palinfo, Senin,(9/1).
Peneliti Jerusalemite, Bassam Abu Sneineh mengatakan, pendudukan ingin mencapai tahap menyerbu Masjid Al-Aqsa setiap hari dan setiap saat, dan menerapkan skenario pembagian seperti pada Masjid Ibrahimi, menurut Horriya News.
Abu Sneineh menyatakan, “Gerakan Zionis memiliki rencana besar untuk Yahudisasi Masjid Al-Aqsa, dan hal tersebut tidak hanya terkait dengan pemerintahan.”
Dia melanjutkan, “Pendudukan menyadari dalam pertempuran Saif al-Quds bahwa rakyat Palestina tidak akan berpuas diri dalam mempertahankan Al-Aqsa.”
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Abu Sneineh menekankan, “pendudukan berpacu dengan waktu untuk Yahudisasi Masjid Al-Aqsa, mengambil keuntungan dari keadaan normalisasi negara-negara Arab.”
Aktivis Palestina menyerukan mobilisasi dan ikatan permanen dan berkelanjutan di halaman Masjid Al-Aqsa, dan untuk menghadapi rencana permukiman pendudukan yang tertuju pada pembagian ruang dan waktu masjid.
Aktivis menekankan,” kita menghadapi kenyataan yang membutuhkan kehadiran dan ikatan terus menerus di Al-Aqsa, di samping pentingnya memiliki perlawanan rakyat luas dan terus menerus yang mengembalikan ingatan pendudukan yang selalu melanggar Al-Aqsa dan kesucian Islam adalah benang merahnya.
“Komunitas Kuil” membuka tahun 2023 dengan serangkaian tuntutan yang menargetkan Masjid Al-Aqsa, dalam upaya untuk mencapai ambisinya, sebagai tujuan strategis yang ingin dicapai selama era Menteri Keamanan Nasional yang baru, Itamar Ben Gvir.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Usaha lainnya adalah dengan membuka gerbang Al-Aqsha sepenuhnya untuk serbuan, pada semua hari, termasuk hari libur dan Sabtu, dan memperpanjang jam serbuan hingga malam hari, selain memfasilitasi prosedur penyortiran bagi orang Yahudi di pintu masuk masjid, pelebaran pintu masuk sempit, dan menempatkan jembatan batu, adalah yang paling menonjol dari klaim yang dibuat oleh kelompok ekstremis ini.
Baru-baru ini, apa yang disebut organisasi “Kembali ke Kuil” mengajukan permintaan resmi kepada polisi pendudukan untuk mengizinkannya menyembelih “kurban Paskah Yahudi” April mendatang di dalam Masjid Al-Aqsa yang diberkati.
Sejak 2014, “Kelompok Kuil” ekstremis telah bekerja untuk menghidupkan kembali ritual “qurban” di dalam Masjid Al-Aqsa, dan sedang melakukan pelatihan praktis untuk mencapainya. Karena percaya bahwa memperkenalkan “persembahan Paskah di dalam Al-Aqsa adalah kebangkitan moral dari kuil yang dijanjikan.(T/B03/P2).
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA).