Caracas, MINA – Iran mengirim armada kapal tanker terbesarnya ke Venezuela menentang sanksi AS untuk membantu negara yang terisolasi itu mengatasi kekurangan bahan bakar yang melumpuhkan, menurut fihak-fihak yang mengetahui masalah ini.
“Sebuah armada dari sekitar 10 kapal Iran juga akan membantu mengekspor minyak mentah Venezuela setelah mengeluarkan bahan bakar dari Iran”, kata nara sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena transaksi itu tidak dipublikasikan, Al Jazeera melaporkan.
Pemerintah Venezuala dipimpin Presiden Nicolas Maduro memperluas ketergantungannya pada Iran sebagai sekutu terakhir setelah Rusia dan Cina.
Kekurangan bahan bakar negara ini terjadi setelah beberapa dekade salah urus, korupsi dan kurangnya investasi di Petroleos de Venezuela milik negara sejak masa mendiang mentor dan pendahulu Maduro, Hugo Chavez.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Negara yang pernah menjadi pemasok minyak mentah teratas untuk AS dan membanggakan salah satu harga bensin domestik terendah di dunia, sekarang hampir tidak dapat menghasilkan bahan bakar apa pun.
Pengiriman bahan bakar terakhir Iran yang dikirim pada awal Oktober dengan tiga kapal hampir habis, sehingga mengancam kekurangan pasokan nasional yang lebih parah dengan antrian berjam-jam di pompa bensin.
Armada saat ini berukuran sekitar dua kali lipat dari armada pertama yang mengejutkan pengamat internasional pada bulan Mei, melintasi Laut Karibia yang dipatroli oleh Angkatan Laut AS, yang disambut oleh Maduro sendiri pada saat kedatangannya.
Menurut data pelacakan kapal tanker Bloomberg, beberapa kapal yang mengangkut bahan bakar ke Venezuela awal tahun ini, termasuk Fortune and Horse, mematikan sinyal satelit mereka setidaknya sepuluh hari sebelumnya untuk menghindari deteksi AS. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)