Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AL SISI HARUS SERIUS TANGANI PELECEHAN SEKSUAL

Fauziah Al Hakim - Sabtu, 14 Juni 2014 - 20:05 WIB

Sabtu, 14 Juni 2014 - 20:05 WIB

940 Views ㅤ

<a href=Pelecehan Seksual" width="366" height="212" />Kairo, 17 Sya’ban 1435/115 Juni 2014 (MINA) – Aktifis Hak Asasi Manusia yang tergabung dalam Human Right Watch (HRW) menyerukan kepada presiden Mesir yang baru, Abdul Fatah Al-Sisi serius menangani kekerasan seksual di Tahrir Square.

Sejumlah serangan seksual dilaporkan terjadi Tahrir Square selama perayaan pelantikan El-Sisi  8 Juni lalu. Media Ahram melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Video kekerasan seksual pada seorang wanita muncul di YouTube yang menunjukkan sejumlah pria sedang melucuti pakaian seorang wanita saat perayaan berlangsung. Tampak dalam video itu tubuh wanita berlumuran darah.

El-Sisi dan Istrinya, mengunjungi korban kekerasan seksual secara terpisah.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Presiden baru Mesir ini membuat sejumlah langkah memerangi pelecehan seksual, salah satunya membentuk komite untuk mengatasi masalah tersebut.

Kelompok Hak Asasi Manusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, komite itu merupakan langkah positif, tetapi tindakan komprehensif yang efektif perlu dilakukan.

“Komite itu harus bekerja keras mengungkap kasus, bahkan mengawalnya sampai pelaku mendapat hukuman,” kata seorang peneliti di Organisasi New York, Rothna Begum dalam pernyataannya.

Kelompok Hak Asasi Manusia juga mengkritik hukum Mesir tentang kekerasan terhadap perempuan tidak membuat efek jera malah memberi celah dalam beberapa pasal tertentu.

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

“Tidak ada hukuman khusus tentang kekerasan dalam rumah tangga. Hukum pidana pelaku pemerkosaan telah usang,” tambahnya.

Pekan lalu, mantan presiden interim Adly Mansour mengeluarkan hukum tentang pelecehan seksual untuk pertama kalinya di Mesir. Kelompok Hak Asasi Manusia melihat hal tersebut sebagai langkah positif, namun banyak yang menyerukan reformasi hukum dalam tindak pemerkosaan dan pelecehan seksual.

Masalah ini telah merajalela di Mesir selama satu dekade. Sebuah survey PBB  tahun lalu menunjukkan lebih dari 99 persen perempuan Mesir mengalami beberapa bentuk pelecehan seksual, dari insiden kecil hingga pemerkosaan. (T/Fauziah/P04)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB

 

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Indonesia
Internasional
Internasional