Kairo, 8 Rajab 1435/ 7 Mei 2014 (MINA) – Mantan panglima militer Mesir dan calon presiden Abdel Fattah Al-Sisi mengisyaratkan, dia tidak akan menerima perdana menteri Israel jika Israel tidak memberikan konsesi kepada Palestina dalam pembicaraan perdamaian, termasuk menyetujui untuk mendirikan negara Palestina dan Al-Quds sebagai ibukotanya.
Seperti yang diberitakan oleh Middle East Monitor (MEMO) dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu saat ditanya apakah ia akan bertemu perdana menteri Israel jika ia terpilih sebagai presiden, Al-Sisi mengatakan, “Biarkan mereka membantu kami untuk warga Palestina.”
Selama wawancara di televisi pertama sejak pencalonannya dalam pemilihan presiden, Al-Sisi berkata, “Saya menghormati semua perjanjian Internasional, termasuk perjanjian damai dengan Israel.”
Mesir adalah Negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979. Namun hubungan antara kedua Negara tetap dingin karena kebijakan Israel terhadap Palestina.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Al-Sisi menolak menjawab apakah Hamas musuh Mesir dan menolak mengaitkan hubungan tegang antara Mesir, gerakan Islam dan Palestina. Ia mengatakan, “Saya ingin memberitahu orang Mesir, jangan biarkan perasaan anda terhadap Hamas mempengaruhi posisi historis masalah Palestina.”
Al-Sisi yang mengakhiri pemerintahan Presiden Muhammad Mursi dalam kudeta militer pada Juli tahun lalu, diyakini menjadi kandidat terkuat dalam pemilihan presiden pada 25-26 Mei melawan saingannya Hamdeen Sabahi (T/Fauziah/P08)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
https://www.middleeastmonitor.com/news/africa/11330-al-sisi-israel-must-recognise-jerusalem-as-the-capital-of-palestine
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza