Kairo, 20 Dzulhijjah 1436/4 Oktober 2015 (MINA) – Universitas Al-Azhar Kairo yang merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi tertua Mesir telah melarang dosen memakai cadar saat mengajar di kampus.
Menurut pernyataan yang disebutkan Middle East Monitor (MEMO), pimpinan Universitas Kairo, menyatakan keputusan itu ditujukan dengan dalih untuk meningkatkan komunikasi antara dosen dan mahasiswa.
“Hal ini dilarang untuk dosen di semua fakultas atau asisten dosen saat memberikan kuliah sambil memakai cadar,” kata universitas dalam keputusannya.
Larangan yang mulai berlaku pada Selasa (29/9) kemungkinan dapat memicu kemarahan publik di Mesir yang mayoritas penduduknya Muslim.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Menurut sebagian orang di Mesir, wanita yang mengenakan cadar memiliki latar belakang pemahaman ultra-konservatif, yang berpegang pada sikap tradisionalnya, dan jumlahnya pun masih sangat sedikit.
Pada 2008 lalu, Mesir pernah memanas saat Universitas Al-Azhar sebagai lembaga tinggi dalam bidang agama melarang pemakaian cadar bagi wanita Muslimah dengan alasan keamanan.
Sebelumnya, Imam Besar Al-Azhar, Syekh Mohamed Sayyid Tantawi menyatakan, bahwa cadar adalah sebuah tradisi di Timur Tengah dan tidak ada hubungannya dengan kewajiban dalam Islam.
Universitas Al-Azhar Kairo, didirikan tahun 359 H (971 M) merupakan universitas ternama dan terpandang di seluruh penjuru dunia. Universitas Al-Azhar telah menjadi kiblat ilmu agama Islam selama berabad-abad. fatwa-fatwa dan kebijakannya banyak diikuti oleh ulama-ulama di dunia. (T/P004/P4)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)