Algiers, 6 Muharram 1437/19 Oktober 2015 (MINA) – Pemerintah Aljazair memutuskan untuk meninjau kebijakan mereka mengenai peran keuangan domestik dalam pembangunan ekonomi negara, sehingga pengaruh perusahaan asing kemungkinan akan berkurang.
Kementerian Keuangan Aljazair juga akan berupaya mengurangi tekanan fiskal dengan memperluas penggunaan anggaran yang ada dalam mendukung perusahaan-perusahaan domestik, demikian lapor Echorouk Online seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Sebaliknya, pajak impor dan biaya operasi impor perubahan tempat tinggal akan ditingkatkan.
Perdana Menteri Abdelmalek Sellal sudah siap menghadapi konsekwensi keuangan dan ekonomi negara atas kebijakan itu dengan menerapkan rencana darurat.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Kabinet berharap ekonomi negara akan bergerak lebih cepat setelah Aljazair kehilangan momentum pada tahun ini. Salah satunya dengan mengeksploitasi ruang kosong dan aset layak guna. Saat ini, Aljazair sedang sibuk melakukan industrialisasi.
Pemerintah dilaporkan telah memberikan lampu hijau kepada Menteri Keuangan Abderrahmane Ben Khalifa untuk mengkaji kebijakan umum pajak negara dan menghidupkan kembali peran keuangan lokal dalam pengembangan ekonomi dan sosial.
“Khalifa juga diminta memperbesar anggaran keuangan untuk mendukung produksi nasional dan memberlakukan pemblokadean terhadap aktivitas impor, kecuali barang-barang yang dibutuhkan dan tidak bisa diproduksi di sini,” ” kata sumber di Kemenkeu. (T/P020/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina