JENEWA, 10 Rabi’ul Akhir 1437/ 20 Januari 2016 (MINA) – Ribuan anak-anak pengungsi yang menempuh rute migrasi melalui Turki dan Eropa tenggara menghadapi risiko cuaca dingin menusuk tulang dalam dua minggu ke depan, PBB dan badan-badan bantuan mengatakan, Selasa.
Badan Cuaca PBB mengatakan pihaknya memperkirakan suhu di bawah normal dan hujan salju berat dalam dua minggu ke depan di Semenanjung Balkan timur, Turki, Mediterania timur dan Suriah, Lebanon, Israel dan Yordania.
“Banyak anak-anak yang sedang menempuh rute tersebut tidak memiliki pakaian yang memadai atau akses nutrisi yang tepat,” kata Christophe Boulierac, juru bicara badan anak PBB, UNICEF, Arabnews melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Ketika ditanya apakah anak-anak bisa mati beku, dia menjawab pada konferensi pers: “Risiko ini jelas sangat, sangat tinggi.”
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Anak-anak yang mendarat di pantai di Pulau Lesbos, Yunani, hanya mengenakan T-shirt dan basah kuyup setelah perjalanan dengan perahu karet yang tak laik laut, badan amal Save the Children mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Pekerja bantuan pada pusat penampungan perbatasan di Presevo mengatakan ada salju setebal enam inci menyelimuti tanah dan anak-anak tiba dengan bibir biru, tertekan dan gemetar karena kedinginan,” katanya.
Dikatakannya, suhu diperkirakan akan turun menjadi -20 derajat Celsius (-4 ° F) di Presevo di Serbia dan -13 derajat (9 ° F) di perbatasan Yunani dengan Makedonia. (T/AE/R07)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina