Ramallah, 25 Jumadil Akhir 1435/25 April 2014 (MINA) – Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi mengatakan bahwa persatuan nasional merupakan prasyarat dasar untuk memberdayakan Negara Palestina dan orang-orang untuk memperkuat pendudukan Israel dan pemukimannya.
Ashrawi menyerukan (24/4), seperti dilaporkan kantor berita Wafa dikutip MINA (Mi’raj Islamic News Agency) bahwa rakyat Palestina untuk mempromosikan pelaksanaan kesepakatan rekonsiliasi, yang ia anggap sebagai yang pertama dari serangkaian langkah-langkah yang didasarkan pada rencana aksi spesifik dan waktu.
Dia mencatat bahwa kesepakatan rekonsiliasi yang sukses membutuhkan kemauan yang tulus dan efektif untuk menghadapi dan mengatasi tantangan dan hambatan serta untuk mewujudkan persatuan nasional rakyat Palestina.
Pada Rabu (23/4), Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang secara internasional diakui sebagai satu-satunya wakil rakyat Palestina, menandatangani perjanjian rekonsiliasi dengan Hamas penguasa Jalur Gaza.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Kabinet Keamanan Israel mengumumkan tidak akan bernegosiasi dengan pemerintah Palestina yang didukung Hamas dan bersumpah segera bertindak menanggapi kesepakatan itu.
Kesepakatan rekonsiliasi Palestina terjadi di saat Washington melakukan upaya terakhir untuk memperpanjang pembicaraan damai Palestina-Israel yang melampaui batas waktu 29 April mendatang.
Seiring itu, Amerika Serikat (AS) menyatakan kecewa dengan perjanjian rekonsiliasi Hamas-Fatah. Departemen Luar Negeri AS telah menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris asing pada tahun 1997. Kelompok ini tidak menjadi bagian dari perundingan perdamaian Palestina-Israel yang dimediasi AS (T/P010/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka