Jakarta, MINA – Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, angka buta aksara di Indonesia usia 15 sampai 59 tahun tinggal 1,50 persen atau sekitar 2.666.859 orang. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan data angka buta aksara 2021 yaitu 1,56 persen atau sekitar 2.761.189 orang.
Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), penurunan angka buta aksara itu adalah salah satu indikator dari keberhasilan atau kemajuan pendidikan suatu negara atau bahkan telah menjadi komitmen dunia yang tertuang dalam program Education 2030 (Suistinable Development Goals’s).
“Peringatan HAI tingkat nasional ini merupakan bentuk konsistensi Pemerintah Indonesia dalam penuntasan buta aksara dan peningkatan literasi penduduk dewasa melalui berbagai kegiatan inovatif pendidikan keaksaraan dasar dan lanjutan bagi warga masyarakat buta aksara,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril pada peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat nasional ke-58 tahun 2023, secara hybrid, Selasa (26/9).
Setiap tahunnya, Kemendikbudristek terus menggalakkan program penuntasan buta aksara ini secara terstruktur.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Tema peringatan HAI tingkat nasional ke-58 ini adalah ‘Merdeka Belajar untuk Memajukan Literasi di Tengah Transisi Peradaban Dunia: Membangun Fondasi untuk Masyarakat Damai dan Berkelanjutan’.
Direktur UNESCO untuk Indonesia, Maki Hayashikawa mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang turut memperingati HAI ke-58. Menurutnya, peringatan HAI ini menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bergabung mempromosikan transisi dunia dan membangun landasan bagi masyarakat yang berkelanjutan dan damai.
“Peringatan HAI tahun ini mengingatkan kita akan peran penting manusia, aspirasi kebutuhan dan kemampuan mereka, serta berkontribusi bagi lingkungan di mana mereka tinggal untuk mewujudkan aktivitas yang bermakna,” ucap Maki. (R/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online