Jakarta, MINA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Jokowi, Anies Rasyid Baswedan memberikan kuliah umum perdana kepada mahasiswa baru Universitas Islam As Syafiiyah (UIA) Jakarta, Rabu (18/9). Dalam orasinya, ia mengatakan mahasiswa harus berani mengeluarkan pendapat, meskipun pendapatnya melawan arus.
“Karena hak bersuara bebasnya di kampus terjamin. Mahasiswa juga harus berpikir kritis dan mempertanyakan yang tidak umum, meski pertanyaannya itu terkadang ‘nyeleneh’,” katanya.
Anies juga mengatakan mahasiswa UIA harus mencontoh semangat mahasiswa era awal-awal kemerdekaan, yang jumlahnya ketika itu cuma sekitar 200 orang se-Indonesia.
Di masa itu mahasiswa, bukan hanya menuntut ilmu di kampus, tetapi pejuang untuk kepentingan rakyat banyak, bukan untuk kepentingan pribadi.
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III
Anies menyontohkan dr. Cipto Mangunkusumo, yang namanya diabadikan menjadi Rumah Sakit terbesar di Jakarta (RSCM). Ketika menjadi mahasiswa, Cipto seorang diri masuk dan mengobati penderita pandemi pes di Malang, sampai semua penderita sembuh.
“Bayangkan, di saat orang lain takut karena penyakit pes itu menular, Cipto muda, dengan ilmu yang dimilikinya, berani masuk sendirian ke daerah pandemi dan mengobati sampai tuntas,“ tutur Anies.
Atas keberanian dan pengabdiannya itu Cipto muda mendapat penghargaan dari Ratu Belanda Wilhelmina, tetapi dr. Cipto menolaknya.
“Apa yang ia katakan? Saya tidak akan menerima penghargaan dari Ratu yang menjajah negeri saya. Ini kan luar biasa sekali prinsip dan hidupnya,” tambah Anies.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Anies berharap, mahasiswa UIA dapat mewarisi semangat juang mahasiswa era kemerdekaan itu. Caranya dengan mempelajari dan menyelami kisah perjuangan tokoh-tokoh di era awal-awal kemerdekaan.
“Minimal satu tokoh saja kalian selami riwayat hidupnya. Maka yakinlah nanti kalian akan mewarisi sikap, prinsip dan semangat juang mereka,” yakin Anies.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah