Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Antusiasme Gaya Hidup Halal Jakarta Utara diNilai Masih Kurang

Rudi Hendrik - Kamis, 8 Desember 2016 - 13:23 WIB

Kamis, 8 Desember 2016 - 13:23 WIB

5617 Views

Kepala Divisi Bisnis JIC H. Muhammad Rusdy SH. (Foto: MINA)

jic-expo-2016" rel="attachment wp-att-140805">JIC-EXPO-2016.jpg" alt="" width="480" height="360">

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta Utara atau dikenal Jakarta Islamic Center (JIC) kembali menggelar pameran di akhir tahun ini. Pameran kali ini memfokuskan pada pemasaran gaya hidup halal (halal life style) yang kini menjadi isu hangat di dunia internasional. Kegiaatan diselenggarakan di Convention Hall JIC pada 2-4 Desember 2016.

Namun, tema ini masih dinilai kurang diminati masyarakat utamanya yang tinggal di sekitar JIC. Apa saja yang membuat hal itu terjadi, berikut petikan wawancara MINA dengan Kepala Divisi Bisnis JIC H. Muhammad Rusdy SH yang juga ketua acara JIC Expo tahun ini.

MINA: Kenapa Tema tahun ini mengambil Halal Life Style?

Baca Juga: LPPOM Tegaskan Sertifikasi Halal Bagi Retailer

Rusdy: Sejauh ini orang hanya mengenal halal dari makanan atau keuangan saja, padahal kita tahu bukan hanya sebatas itu. Seperti tema tahun ini halal lifestyle menyangkut banyak sekali konteks seperti pakaian, gaya hidup. Jadi semua aspek dalam kehidupan masyarakat bisa diterapkan secara halal (Isami, red). Saya mengutip apa yang disampaikan Presiden tidak lama ini di Banten, kalau tidak salah. Beliau mengatakan masyarakat Indonesia menggunakan konsep halal dalam hidupnya baru sebatas 5% saja, dan itupun hanya diterapkan di jasa keuangan, selebihnya belum. Jadi ini pangsa pasar yang sangat besar. Makanya saya kira ini tugas saya mengadvokasi kepada masyarakat agar bisa mengikuti budaya hidup bersyariat dalam segala aktivitasnya.

MINA: Sejauh ini Malaysia lebih dikenal maju dalam menerapkan budaya halal ini, apa yang Bapak sendiri lihat dari masyrakat Indonesia?

Rusdy: Saya kira ini terkait dengan keseriusan pemerintah untuk memperhatikan isu ini. Masyarakat sendiri sebenarnya siap-siap saja. MUI (Majelis Ulama Indonesia) sendiri sebenarnya sudah banyak memberikan himbauan masyarakat peduli akan gaya hidup ini. Misalkan dengan adanya upaya sertifikasi halal itu merupakan bukti perhatiannya. Tetapi kalau dari pemerintah memang mau lebih terbuka tidak melalui MUI saya kira itu bisa-bisa saja. Tapi pemerintah rasanya masih malu-malu dalam melihat potensi besar ini, mungkin karena kita negara demokrasi.

MINA: Sejauh ini kesadaran masyarakat Jakarta Utara terhadap gaya hidup ini seperti apa?

Baca Juga: IHW: Tuak, Beer, dan Wine Dapat Sertifikat Halal Wajib Diaudit Ulang

Rusdy: Kita kan tahu bahwa dulu JIC adalah bekas lokalisasi. Ini masih menjadi tugas dan PR kami untuk memberikan masyarakat santunan dakwah Islam, dan tentunya JIC ini milik rakyat seluruh Jakarta. Namun perhatian masyarakat masih kurang, contoh saja tiap Minggu kami selalu buka JIC ini untuk tempat olahraga dan lari pagi, asal syaratnya berpakaian rapi, tapi antusiasme masyarakat masih kurang bahkan untuk hal itu. Kami sudah menyebarkan himbauan untuk berinteraksi di JIC ini tapi kita tidak bisa memaksakan juga. tapi sedapat mungkin kita himbau untuk sering ke sini.

MINA: Selain itu, sosialiasi apalagi yang dilakukan JIC untuk mendekati warga?

Rusdy: Jadi kita di JIC ini memiliki program kerja dari divisi-divisi yang ada. setiap divisi punya tugas untuk itu. Seperti sosial budaya, pendidikan dan pelatihan, divisi bisnis yang ada di bawah saya dan lainnya. Masing-masing punya tugas sendiri. Ada yang fokus dalam sosialisasi fiqih kepada masyarakat. Dan dari kegiatan-kegiatan lain yang kita selenggarakan.

MINA: Dengan adanya program itu, apakah antusias masyarakat terhadap JIC meningkat?

Baca Juga: Dua RPH di Pekalongan Resmi Tersertifikasi Halal

Rusdy: Jujur saja memang masih sulit, sosialisasi kita sudah melalui banyak hal seperti infokom, internet, radio lokal. Kalau saya lihat mungkin masalah akses sepertinya. Lokasi ini memang jauh dari mana-mana. Bahkan kami sudah sering kerjasama dengan Masjid seluruh Jakarta. Saya sih lebih merasa ke akses yang jadi isu utama.

MINA: Target JIC Expo tahun ini bisa mencapai brapa pengunjung?

Rusdy: Target kami bisa mencapai 2-3 ribu pengunjung tiap hari. Dan kami memilih tema tiap tahunnya berdasarkan apa yang sedang populer. Nampaknya halal lifestyle tengah jadi isu hangat.

MINA: Harapan Bapak dari terselenggaranya JIC Expo 2016?

Baca Juga: Seribu UMKM Jakarta Dapat Sertifikat Halal

Rusdy: Acara seperti ini kan kegiatan mulia, saya harap tidak hanya diajadikan ajang say hello saja. tapi bisa dipetik dari tiap kegiatan yang on air dan off air yang kami sediakan. Semua kegiatan berpusat pada satu tema utama halal, meskipun dari banyak aspek. Bahkan ada lomba-lomba menarik. Hikmahnya semoga masyarakat bisa lebih hidup Islami dengan menerapkan budaya halal ini. (L/R04/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Indonesia-Singapura Tandatangani MoU Jaminan Produk Halal

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Dunia Islam
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
MINA Preneur
Internasional
Internasional