Jakarta, 9 Dzulqa’dah 1436/24 Agustus 2015 (MINA) – Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menyatakan penolakan tegas terhadap beredarnya atribut dan simbol palu arit berlambang Partai Komunis Indonesia (PKI) di tengah-tengah publik beberapa waktu lalu. Apalagi, hal ini masih dan telah menjadi perhatian publik secara khusus.
Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siraj, menyatakan, pihaknya sangat menolak munculnya fenomena atribut PKI yang muncul ditengah-tengah masyarakat itu. “Jelas kami menolaknya,” tegas Kyai Said,
Sebelumnya, beberapa kali atribut PKI muncul di hadapan publik, seperti saat karnaval peringatan Hari Ulang Tahum (HUT) ke-70 Kemerdekaan RI di Pamekasan, Jawa Timur. pada Ahad lalu. Demikian keterangan Peers DMI diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Dalam karnaval itu, muncul kelompok pelajar yang mengenakan atribut PKI lengkap dengan gambar para pimpinannya seperti Aidit.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Bahkan, muncul juga bendera berlogo palu arit yang sempat beredar di Salatiga dan bentuk grafiti berlogo PKI di tembok salah satu kampus di Jawa Timur.
“PBNU selamanya berkomitmen untuk menjaga keutuhan bangsa dan berkonsentrasi untuk menggarap generasi muda Nahdiyin yang berbakat dan dapat memberikan sumbangsih yang baik bagi Islam,” ujar kyai Said.
Dalam konteks saat ini, lanjutnya, PBNU akan mengukuhkan pilar-pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar 1945.
“PBNU juga akan mengukuhkan pilar-pilar kebangsaan. Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Disingkat PBNU,” pungkasnya. (T/P002/P4)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)