Jakarta, MINA – Yayasan Pusat Peradaban Islam atau AQL Islamic Center melepas 32 dai peradaban ke pelosok negeri. Pelepasan dilakukan oleh KH Bachtiar Nasir di Gedung AQL Islamic Center Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (16/6).
Para dai ditempatkan dan ditugaskan berdakwah di Rumah Tadabbur Quran (RTQ) jejaring AQL Islamic Center yang tersebar di Indonesia. Seperti di Jakarta, Kuningan (Jawa Barat), Malang (Jawa Timur), Yogyakarta, Lampung Timur, Riau, Sinjai (Sulawesi Selatan), Morowali (Sulawesi Tengah), Lombok (NTB), dan lain sebagainya.
Ketua Yayasan Peradaban Islam Ustaz Iswahyudi Mukhlis mengatakan para dai muda itu telah menjalani program kaderisasi guru Quran selama dua tahun yang diselenggarakan AQL Islamic Center.
“Kemudian mengikuti pelatihan center of excellent selama lebih sebulan. Bahkan ditambahkan lagi pelatihan life skill untuk persiapan para santri dan santriwati menghadapi segala tantangan yang di RTQ yang tentunya tidak mudah,” kata Ustaz Iswahyudi saat memberi sambutan.
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
Ustaz Iswahyudi berpesan kepada para dai untuk selalu menjaga nama baik almamater saat bertugas.
“Ketika kita terjun ke lapangan, kita membawa nama almamater kita. Membawa nama gurunda kita. Itu yang kita harus jaga. Jangan sampai kesalahan kecil yang kita lakukan merusak semuanya yang kita bangun,” ungkap Ustaz Iswahyudi berpesan.
Pada kesempatan ini, Pimpinan AQL Islamic Center KH Bachtiar Nasir turut menyampaikan pembekalan kepada para dai. UBN, sapaan karib KH Bachtiar Nasir menjelaskan proses pemilihan tempat para dai.
“Pemilihan tempat ini melalui proses musyawarah yang panjang. Tarik menarik. Semua berangkat dari kejernihan,” kata UBN.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Tentu, jelas UBN, kiprah para dai akan terus dimonitor oleh pimpinan AQL Islamic Center. Tidak menutup kemungkinan dai akan di-rolling setelah dilakukan evaluasi.
UBN mengaku bangga kepada para dai yang memutuskan mengambil jalan dakwah, meneruskan risalah Rasulullah. “Karena kalian sudah sepakat menjadi penerus risalah. Tidak ada karir yang lebih hebat selain meneruskan risalah Rasulullah,” imbuh UBN.
UBN mengingatkan bahwa jalan dakwah ini sangat terjal. Ia berharap para dai tidak mundur ketika dihadapkan satu rintangan.
“Jadi kalau nanti tiba-tiba satu bulan pertama masih galau, nah itu biasa. Namanya juga pengenalan lingkungan. Kemudian dicurigai, normal gak? Atau ada yang merasa tersaingi. Itu pengajian baru ya, hati-hati aliran sesat. Siap? Jangan pernah mundur,” ujar UBN memberikan semangat. (R/R4/P1)
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini