Riyadh, MINA – Wanita Arab Saudi akan dapat bergabung dengan pasukan perbatasan nasional, demikian sebuah pernyataan Kementerian Dalam Negeri mengatakan pada Kamis (24/3), tanpa merinci apakah mereka akan memerlukan izin wali pria mereka sebelum melamar.
Wanita dapat bergabung dengan pasukan di pangkat swasta, kata pernyataan itu, menambahkan bahwa aplikasi akan dibuka di situs Kementerian untuk periode lima hari mulai Ahad 27 Maret.
Langkah itu dilakukan saat Arab Saudi berusaha meningkatkan partisipasi perempuan di berbagai bidang kehidupan publik, The New Arab melaporkan.
Pada bulan September, kelompok pertama tentara wanita Saudi lulus dari Pusat Pelatihan Kader Wanita Angkatan Bersenjata, setelah menyelesaikan 14 pekan pelatihan. Mereka sekarang dalam layanan aktif, menurut laporan media lokal.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Direktorat jenderal penjaga perbatasan pertama kali mengumumkan rencana untuk mempekerjakan perempuan untuk dinas pada Juni 2018.
Perkembangan itu muncul sebagai bagian dari Visi 2030 Pangeran Saudi Mohamed bin Salman untuk meliberalisasi kerajaan ultra-konservatif dan mengawasi langkah-langkah dalam hak-hak perempuan.
Pada 2019, sebuah dekrit dikeluarkan yang mengizinkan perempuan bepergian ke luar negeri tanpa izin dari wali mereka. Amandemen tahun itu juga memungkinkan perempuan untuk mendaftarkan kelahiran, pernikahan atau perceraian untuk dikeluarkannya dokumen penting.
Namun, kelompok-kelompok hak asasi mengatakan, aktivis perempuan Saudi masih dibungkam, dengan wacana dan mobilisasi seputar hak-hak perempuan sangat dibatasi dan banyak aktivis hak-hak perempuan dimasukkan ke balik jeruji besi di Arab Saudi. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata