Makkah, MINA – Arab Saudi mengumumkan bulan sabit Sya’ban tidak terlihat pada Sabtu sore (13/3) di seluruh wilayah Kerajaan. Karenanya, Ahad akan menjadi hari terakhir bulan Rajab, dan Senin (15/3) akan menandai hari pertama bulan Sya’ban, media lokal melaporkan.
Pihak berwenang Saudi tidak dapat melihat bulan sabit karena debu tebal dan badai pasir yang melanda negara itu.
“Badai debu menyapu wilayah utara negara itu, termasuk Al Jawf, ibu kota Riyadh, Qassim, Hail, serta bagian timur Mekah dan Madinah,” menurut Saudi Press Agency (SPA).
Di Indonesia, Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur, Ahad (14/3), juga menetapkan waktu yang sama.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Oman dan Malaysia juga mengumumkan Ahad menjadi hari terakhir bulan Rajab, dan Senin akan menandai hari pertama Sya’ban.
Sya’ban adalah bulan sebelum Ramadhan, sehingga umat Islam menentukan pada akhir Sya’ban kapan hari pertama puasa Ramadhan. Berdasarkan hari terakhir Sya’ban, Ramadhan mungkin dimulai pada Selasa, 13 April. Namun akan tergantung pada penampakan bulan sabit.
Bulan Sya’ban penting karena saatnya umat Islam mulai bersiap-siap menyambut hadirnya bulan suci Ramadhan. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant