Oleh: Mei Rendy Setiawan, Wartawan MINA
Namanya Aries Susanti Rahayu, akrab dipanggil Ayu. Usianya baru 23 tahun. Namun gadis asal Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, itu sudah mengharumkan nama Indonesia lewat prestasinya di pesta olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018.
Ayu mungkin tak setenar Jonathan “Jojo” Christie, tetapi ia sangat terkenal di dunia panjat tebing. Saking seringnya memperoleh gelar juara di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, pantas jika rekan media dan netizen Indonesia memberinya gelar “Spiderwomen”.
Kelincahannya menaiki dinding vertikal tak perlu diragukan. Sejak tahun 2017 hingga sekarang, namanya terus berkibar. Saat Asian Games 2018 kemarin, muslimah kelahiran 1995 ini berhasil menyabet dua medali emas di cabang olahraga (cabor) panjat tebing.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Muslimah yang kini sedang menempuh pendidikan Ilmu Manajemen di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) itu mengaku mulai mengenal dan menekuni panjat tebing saat masih duduk di kelas 2 smp.
“Sejak kecil saya senang melihat olahraga panjat tebing. Kok kayaknya menantang. Jadi kita mengenal panjat tebing itu bukan satu atau dua tahun, tapi bertahun-tahun,” katanya di Auditorium Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senin (3/9).
Sejak saat itulah, Ayu yang memang sejak kecil menyukai aktifitas memanjat pohon ini terus memotivasi dirinya dan bermimpi untuk menjadi seorang atlet yang bisa membawa nama Indonesia suatu saat nanti.
Dari situlah kepiawaian Ayu dalam memanjat dinding vertikal terus terasah. Didikan para pelatih, baik pelatih yang mengenalkannya dengan panjat tebing maupun pelatih pelatnaslah yang membuatnya bisa seperti ini.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Wanita yang kesehariannya rapi berhijab ini pernah sempat ingin berhenti dari dunia panjat tebing. Alasannya sederhana, ketika mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat, Ayu yang pada awalnya diproyeksikan pada dua nomor, namun hanya turun di satu nomor.
“Usai PON tahun 2016 lalu saya sempat terfikir untuk berhenti. Karena waktu itu saya hanya mengikuti satu nomor saja. Padahal di awal saya akan mengikuti dua nomor. Mungkin prestasi saya kurang memuaskan pelatih. Jadi saya berfikir untuk fokus kuliah,” katanya.
Namun, motivasinya kembali muncul di akhir 2016 lalu. Saat itu ada salah seorang temannya sesama atlet yang mengingatkan untuk terus berlatih sebab Pelatnas sudah dekat. Saat itulah motivasinya kembali terbangun.
Tercatat sejak tahun 2017, Ayu mulai menasbihkan diri sebagai salah satu atlet yang disegani lawan di beragam pergelaran kejuaraan panjat tebing, khususnya kejuaraan Speed Climbing, baik di tingkat lokal, nasional bahkan internasional.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Namanya selalu masuk peringkat. Pada kejuaraan Asian Climbing Championship di Teheran, Iran tahun 2017, Ayu meraih peringkat nomor satu beregu dan nomor 3 perorangan untuk kategori speed.
Pada ajang Seri Kejuaraan Dunia panjat tebing kategori speed di Wujiang dan Xiamen, Cina pada tahun 2017, Ayu berhasil meraih peringkat keempat dan peringkat kedua.
Pada tahun 2018 Seri Kejuaraan Dunia panjat tebing kategori speed di Moscow, Rusia, Ayu kembali meraih juara 4. Lalu pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing-IFSC 2018 di Chongqing, Cina, Ayu sukses merengkuh medali emas.
Kejuaraan Dunia Panjat Tebing-IFSC 2018 di Cina ini bisa dibilang salah satu prestasi terbaik yang pernah diraih.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Pada kejuaraan ini, Ayu yang berhasil menaklukkan atlet Rusia, Elena Timofeeva, jawara di sejumlah superseries panjat tebing nyaris memecahkan rekor dunia balapan di dinding panjat vertikal.
Dalam video berdurasi pendek yang viral di media sosial, aksi Ayu saat memanjat dinding setinggi 50 kaki dalam hitungan waktu 7,51 detik saja.
Kecepatan Ayu mendekati rekor dunia yang pernah ditorehkan atlet Rusia, Lulina Kaplina, dengan catatan waktu 7,46 detik. Kaplina sebenarnya juga tampil dalam kejuaraan ini, tetapi gugur di babak penyisihan.
Terakhir, Ayu berhasil memberikan dua emas bagi Indonesia pada kejuaraan Asian Games 2018 di mana Indonesia bertindak sebagai tuan rumah.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Ayu diproyeksikan akan menjadi salah satu atlet yang akan diikutsertakan pada Olimpiade 2020 yang akan digelar di Jepang. (A/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?