Berlin, MINA – Amerika Serikat dan Eropa mengecam pemenjaraan pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny (44 tahun) oleh Pengadilan Moskow pada Selasa (2/2).
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan, “Kami mengulangi seruan kami kepada pemerintah Rusia untuk segera dan tanpa syarat membebaskan Navalny, serta ratusan warga Rusia lainnya yang ditahan secara tidak sah dalam beberapa pekan terakhir karena menggunakan hak mereka.” The Straits Times melaporkan, Kamis (4/2).
Menlu Inggris Dominic Raab menyebut putusan pengadilan “sesat”. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa perbedaan pendapat politik bukanlah kejahatan.
Kanselir Jerman Angela Merkel juga menuntut pembebasan segera Navalny dan mengkritik keputusan hakim karena jauh dari aturan hukum mana pun.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Marieluise Beck, politisi terkemuka Partai Hijau Jerman, calon mitra koalisi dalam pemerintahan baru Jerman, menuntut untuk menghentikan proyek Jerman-Rusia bernilai sekitar 10 miliar euro.
Sejauh ini tidak jelas bagaimana pemenjaraan Navalny akan berdampak pada gerakan anti-Putinnya.
Pengacara Olga Mikhailova mengatakan, dia berencana untuk mengajukan banding atas hukuman kliennya tersebut.
Namun, sepertinya pengadilan banding tidak akan cenderung untuk mengurangi hukuman, mengingat sifat Kremlin yang semakin represif. (T/RS2/P2)
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)