Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS DESAK MILITER MESIR BEBASKAN MURSI

Admin - Sabtu, 13 Juli 2013 - 13:58 WIB

Sabtu, 13 Juli 2013 - 13:58 WIB

409 Views ㅤ

Washington, 6 Ramadhan 1434/14 Juli 2013 (MINA) – Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat (12/7) menyeru militer Mesir untuk membebaskan Presiden terguling Muhammad Mursi, saat puluhan ribu pendukungnya bersumpah terus berjuang untuk pemulihannya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki mengatakan bahwa AS setuju bersama Jerman yang sebelumnya keberatan dan menyeru militer Mesir membebaskan Mursi secara terbuka.

Menurut pimpinan sementara Mesir, Mursi ditempatkan di sebuah tempat yang aman.

Psaki mengatakan para pejabat AS telah melakukan kontak rutin dengan semua sektor masyarakat Mesir, dan Washington menggemakan seruan Jerman untuk mengakhiri pembatasan terhadap keberadaan Mursi, Modern Ghana melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Juru bicara kementerian Jerman mengatakan bahwa sebuah lembaga terpercaya seperti Komite Palang Merah Internasional harus diberikan akses kepada Mursi.

Ketika malam jatuh di Kairo, puluhan ribu demonstran Islam berdoa dan berbuka puasa bersama-sama pada akhir pekan pertama bulan suci Ramadhan.

Mereka telah menghabiskan hari protes di luar masjid Rabaa al-Adawiya di lingkungan kota Nasr, memegang bendera Mesir dan Al-Quran, menyebut-nyebut kudeta militer yang menumbangkan Presiden Mesir terpilih pertama secara bebas.

“Kami di sini untuk menyampaikan pesan kepada militer bahwa kami tidak akan menyerah pada legitimasi. Kami akan memperjuangkan hak-hak kami,” kata pengunjuk rasa Ashraf Fangari. “Kami di sini untuk membela penilaian kami. Mereka mencuri dari kami.”

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Jutaan orang Mesir telah turun ke jalan untuk menuntut pengunduran diri Mursi, menuduh dia menjadi boneka dari Ikhwanul Muslimin dan gagal memenuhi aspirasi kebebasan rakyat dan keadilan sosial. Massa demonstrasi anti-Morsi meminta intervensi tentara.

“Kami akan terus melawan. Kami akan tinggal satu atau dua bulan, bahkan satu atau dua tahun. Kami tidak akan meninggalkan tempat ini sampai presiden kita, Muhammad Mursi, datang kembali,” pemimpin Islam berpengaruh Safwat Hegazi mengatakan dalam kerumunan, Jumat.

Ribuan massa juga berkumpul dalam mendukung presiden terguling di luar Universitas Kairo, diawasi oleh kehadiran pengamanan ketat. (T/P09/R2).

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran

 

 

 

Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda