Al-Quds, MINA – Amerika Serikat (AS) secara resmi menutup konsulatnya untuk Palestina di Yerusalem (Al-Quds) dan menggabungkannya dengan Kedutaan Besar AS untuk Israel.
Selama beberapa dekade, konsulat itu berfungsi sebagai kedutaan de facto bagi Palestina. Sekarang, fungsi konsulat itu akan ditangani oleh unit urusan Palestina di bawah komando Kedutaan.
Pergeseran simbolis itu menyerahkan wewenang saluran diplomatik AS untuk Tepi Barat dan Gaza kepada Duta Besar AS untuk Israel David Friedman. Demikian Arab News melaporkan yang dikutip MINA.
Friedman adalah seorang pendukung dan penggalang dana untuk gerakan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan kritis terhadap kepemimpinan Palestina.
Baca Juga: Delegasi Hamas ke Kairo, Bahas Pelanggaran Gencatan Senjata Israel
Pengumuman dari Departemen Luar Negeri AS itu muncul Senin (4/3) pagi di Yerusalem, berlaku efektif hari ini.
“Keputusan ini didorong oleh upaya global kami untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas keterlibatan dan operasi diplomatik kami,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Robert Palladino dalam sebuah pernyataan.
“Itu tidak menandakan perubahan kebijakan AS tentang Yerusalem, Tepi Barat, atau Jalur Gaza,” tambahnya.
Ketika pertama kali rencana itu diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Oktober, langkah itu membuat geram warga Palestina, memicu kecurigaan mereka bahwa AS mengakui kontrol Israel atas Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Baca Juga: GMO: Israel Lakukan 497 Pelanggaran Gencatan Senjata sejak 10 Oktober
Pejabat Palestina Saeb Erekat menyebut langkah itu “paku terakhir di peti mati” untuk peran AS dalam penciptaan perdamaian. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Sebut Situasi di Gaza Masih Sangat Sulit, Desak Perlindungan Gencatan Senjata
















Mina Indonesia
Mina Arabic