Sanaa, MINA – Milisi Houthi mengeklaim bahwa militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangkaian serangan udara di Yaman, dengan target utama di sekitar ibu kota Sanaa, Senin (5/5).
Klaim itu muncul setelah serangan militan Houthi menghantam bandara utama Israel, yang memicu ketegangan lebih lanjut di kawasan tersebut.
Menurut laporan dari kantor berita Saba yang dikelola oleh Houthi, serangan tersebut mencakup beberapa lokasi strategis, termasuk Jalan Arbaeen di Sanaa dan area sekitar bandara internasional kota tersebut.
Milisi yang telah lama terlibat dalam konflik dengan pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi ini menyebut serangan udara AS sebagai bentuk “agresi Amerika” terhadap negara mereka.
Baca Juga: Pakistan Uji Coba Rudal Jangkauan 120 km di Tengah Ketegangan dengan India
Sementara itu, tidak ada konfirmasi resmi dari pihak AS mengenai klaim serangan tersebut. Namun, ketegangan semakin meningkat setelah Houthi menggempur bandara utama Israel, yang menyebabkan eskalasi di wilayah Timur Tengah.
Konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun antara milisi Houthi dan pasukan koalisi Saudi di Yaman, ditambah dengan peran serta negara-negara besar seperti Amerika Serikat, semakin mempersulit upaya perdamaian di kawasan ini.
Serangan terbaru ini menambah ketegangan yang sudah ada, dengan dampak besar pada situasi keamanan di Timur Tengah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Panas di Madinah, Jamaah Haji Diimbau Prioritaskan Kesehatan