Niamey, MINA – Amerika Serikat (AS) akan memindahkan semua pasukan dan perlengkapannya dari Niger menjelang batas waktu 15 September yang ditetapkan berdasarkan perjanjian dengan junta yang berkuasa.
Pasukan AS akan dipindahkan dari pangkalan kecilnya pada akhir pekan ini, sementara sekitar 500 tentara yang tersisa akan meninggalkan pangkalan drone yang penting di negara Afrika Barat tersebut pada Agustus.
Pangkalan drone yang dikenal dengan nama Pangkalan Udara Nigerien 201, terletak di dekat kota Agadez dan dibangun dengan biaya $110 juta.
AS memiliki sekitar 1.100 tentara di Niger.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Junta yang berkuasa memerintahkan pasukan AS keluar dari negara itu setelah penggulingan presiden terpilih negara itu pada Juli tahun lalu.
Seorang pejabat pemerintah Niger berbicara kepada Anadolu tanpa menyebutkan namanya. Dia mengatakan, kehadiran AS di negara tersebut merupakan ancaman besar bagi junta.
Mayor Jenderal Angkatan Udara AS Kenneth Ekman mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Associated Press bahwa sejumlah tim kecil yang terdiri dari 10-20 tentara AS, termasuk pasukan operasi khusus, telah dipindahkan ke negara-negara lain di Afrika Barat. Namun, sebagian besar pasukannya akan pergi ke Eropa.
Tentara Jerman juga akan mengakhiri operasinya di pangkalan udaranya di Niger pada 31 Agustus.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Keputusan itu diambil menyusul gagalnya pembicaraan dengan junta negara Sahel tersebut, menurut Kementerian Pertahanan Jerman. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka