Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS Pindahkan Peluru Kendali-nya di Israel ke Ukraina

sajadi - Sabtu, 21 Januari 2023 - 08:42 WIB

Sabtu, 21 Januari 2023 - 08:42 WIB

2 Views

Tel Aviv, MINA – Amerika Serikat (AS) telah memindahkan ratusan ribu peluru artileri dari gudang amunisinya di Israel ke Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, menurut Axios, mengutip tiga pejabat Israel saat ini.

Seperti dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (21/1), amunisi yang dipindahkan ke Ukraina adalah bagian dari persediaan senjata AS yang ditempatkan sebelumnya di gudang-gudang di tanah Israel sebagai bagian dari kesepakatan antar negara.

Sebuah laporan di New York Times mengungkapkan, amunisi yang diputuskan Washington untuk dipindahkan dari Israel ke Ukraina berjumlah sekitar 300.000 peluru artileri 155 milimeter. Sekitar setengahnya telah dikirim ke Eropa untuk didistribusikan kembali ke Ukraina, kata surat kabar Axios.

Laporan tersebut telah memicu spekulasi seputar prioritas  AS di wilayah tersebut. Seorang analis di surat kabar Haaretz mengatakan, memasok Ukraina dengan senjata yang disimpan di Israel menandakan bahwa Washington telah menempatkan masalah dengan Iran di belakang.

Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri

Dengan Israel terus mengoceh tentang kemungkinan menyerang situs nuklir Iran secara sepihak, keputusan untuk memindahkan senjata dari Israel menunjukkan bahwa Washington tidak melihat Iran sebagai ancaman besar.

Timbunan perangkat keras dan amunisi militer tersebut merupakan senjata pasokan AS untuk Israel pada Perang Arab-Israel 1973.

Sejak saat itu, AS telah mendirikan gudang amunisi di Israel untuk saat-saat darurat. Pada tahun 80-an, Nota Kesepahaman ditandatangani oleh kedua negara, membuka jalan bagi penempatan awal aset Pentagon (Departemen Pertahanan AS) di Israel.

Gudang persenjataan itu juga penting bagi Israel yang digunakan dalam perang dengan Lebanon pada 2006, dan juga selama pemboman Gaza 2014. (T/RE1/P1)

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Amerika
Internasional
Internasional