AS Rekrut Milisi Arab Lebih Banyak Untuk Bebaskan Raqqa

Washington, 19 Sya’ban 1437/27 Mei 2016 (MINA) – Juru Bicara Departemen Luar Negeri (AS) Mark Toner pada Jumat (27/5) mengatakan bahwa AS telah bekerja sama dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan dengan merekrut lebih banyak orang etnis Arab.

“Beberapa minggu yang lalu 60 persen Kurdi dan elemen lain 40 persen, Arab dan lainnya. Departemen Pertahanan telah melihat masuknya pejuang Arab lebih besar,” kata Toner.

Pada kesempatan itu, Juru Bicara secara tidak langsung membantah bahwa AS memasok SDF dengan rudal TOW dan kendaraan buatan Amerika.

Berbicara kepada ARA News yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Abdullah Qattab Al-Saif, pemimpin Brigade Perisai FSA mengatakan bahwa untuk operasi , 50% pasukan adalah orang Arab, dan 50% adalah orang Kurdi.

Sebelumnya, pesawat koalisi pimpinan AS meluncurkan sejumlah serangan udara ke provinsi Raqqa, wilayah markas kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) di timur laut Suriah.

Serangan itu sebagai bantuan kepada pasukan Tentara Demokrasi Suriah (SDF) pimpinan Kurdi yang memulai operasi militer untuk membebaskan provinsi Raqqa dari ISIS.

Pada tahap pertama, operasi SDF akan fokus pada menguasaan pedesaan di sekitar Raqqa, yang nantinya akan berfungsi sebagai landasan untuk operasi yang lebih besar terhadap ibukota de facto ISIS.  (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.