Washington, 10 Jumadil Akhir 1438/9 Maret 2017 (MINA) – Beberapa ratus Marinir Amerika Serikat (AS) telah dikerahkan ke Suriah dengan senjata artileri berat, sebagai bagian dari persiapan untuk memaksa kelompok Islamic State (ISIS) keluar dari Kota Raqqa, demikian seorang juru bicara Pentagon telah mengkonfirmasi.
Seorang pejabat AS dalam status anonimitas mengatakan pada hari Rabu (8/3), Marinir bergerak mengatur posisi meriam untuk siap membantu pasukan lokal di Suriah.
Namun sumber itu mengatakan pula, penyebaran bersifat sementara, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Sementara itu, para pejabat AS lain mengatakan, AS sedang mempersiapkan 1.000 tentara untuk dikirim ke Kuwait agar siap bergabung dalam perang melawan ISIS jika mereka dibutuhkan.
Komandan AS di lapangan akan diberikan fleksibilitas yang lebih besar untuk cepat merespon peluang dan tantangan yang tak terduga di medan perang.
Baru-baru ini, puluhan pasukan tentara AS dikirim ke pinggiran kota Manbij, Suriah utara, dalam operasi yang Pentagon sebut misi “reassure and deter“.
Pentagon mengatakan, bendera Amerika berkibar dan bergerak dalam jumlah besar dengan kendaraan berat lapis baja.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama, AS memberi batas bahwa militer dapat menerjunkan 500 tentara AS di Suriah, meskipun personil sementara tidak dihitung.
Sebelumnya, pemimpin Pentagon mengirim rencana baru untuk mengalahkan ISIS demi Gedung Putih hingga akhir bulan lalu.
Pengamat menilai, tekad tinggi Presiden Donald Trump untuk segera mengalahkan ISIS, ada kemungkinan akan mendorong pengerahan pasukan darat AS dalam jumlah besar ke Suriah. (T/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)